REPUBLIKA.CO.ID, STANFORD -- Maria Sharapova mengundurkan diri dari Stanford Classic, California, Amerika Serikat, menjelang pertandingan putaran keduanya pada Rabu (2/8) waktu setempat. Mantan petenis peringkat satu dunia itu mengaku mundur akibat rasa nyeri pada lengan kirinya.
Sharapova, yang berpartisipasi sebagai petenis wildcard pada turnamen keempatnya setelah menjalani hukuman terkait doping selama 15 bulan, mengatakan ia mulai merasa sakit pada lengan bawahnya pada fase akhir pertandingan putaran pertama yang dimenanginya atas petenis AS Jennifer Brady pada Senin (31/8). "Setelah pemindaian kemarin, dokter merekomendasikan saya untuk tidak mengambil risiko terkait cedera," kata Sharapova, yang mendapatkan wildcard untuk tampil pada pekan ini di California, dalam pernyataan terhadap laman resmi turnamen.
"Penonton pada pertandingan Senin malam begitu istimewa dan saya berharap saya dapat terus bermain namun saya harus mengambil keputusan preventif," katanya.
Sharapova, yang memainkan pertandingan pertamanya di AS sejak 2015, harus bekerja keras saat berhadapan dengan petenis peringkat 80 dunia Brady. Ia memerlukan waktu dua jam untuk mengamankan kemenangan 6-1, 4-6, 6-0.
Keputusan mundur Sharavopa membuat unggulan ketujuh asal Ukraina Lesia Tsurenko dapat melaju ke putaran ketiga dengan walkover. Hal ini menandai kedua kalinya dalam tiga bulan di mana kebangkitan juara Grand Slam sebanyak lima kali itu harus terganggu masalah cedera.
Ia juga mengundurkan diri dari pertandingan putaran keduanya di Italia Terbuka pada pertengahan Mei setelah mengalami cedera pada paha kirinya. Sharapova, yang diskors setelah hasil tes doping menunjukkan positif untuk obat jantung meldonium pada Australia Terbuka 2016, mendapatkan berbagai hasil sejak kembali bergabung dengan tur WTA.
Petenis 30 tahun asal Rusia ini mencapai semifinal sebagai wildcard di Stuttgart, namun tersingkir di putaran kedua di Madrid dari petenis Kanada Eugenie Bouchard, yang beberapa hari sebelumnya menjuluki petenis Rusia itu dengan sebutan "si curang."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
