Rabu 12 Jul 2017 08:02 WIB
Beasiswa Bulutangkis

Djarum Bidik Calon Juara Bulu Tangkis dari Cirebon dan Solo

15 peserta peraih super tiket dari Pekanbaru
Foto: pbdjarum.org
15 peserta peraih super tiket dari Pekanbaru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PB Djarum kembali menggelar Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di kota Cirebon dan Solo. Audisi ini dilakukan untuk membidik atlet muda bermental juara dari delapan kota yang direncanakan.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis akan digelar di Cirebon dan Solo pada jadwal yang bersamaan yakni 22 hingga 24 Juli 2017. Cirebon sejak lama dikenal sebagai lumbung penghasil juara dunia bulutangkis Indonesia. Tak heran “Kota Udang” ini kerap dipilih menjadi lokasi gelaran Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis.

“Digelarnya Audisi Umum di Kota Cirebon, Jawa Barat, tidak lain karena kota ini memiliki tradisi yang panjang dalam menghasilkan prestasi bulutangkis Indonesia. Sejak dulu Cirebon rajin melahirkan atlet-atlet dengan prestasi tingkat dunia,” ujar Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi, di Jakarta, Jumat (7/7), melalui siaran persnya.

Fung menjelaskan, setelah menyelesaikan Audisi Umum di tiga kota sebelumnya, yakni Pekanbaru, Balikpapan, dan Manado, kini PB Djarum berkonsentrasi membidik bibit atlet di kota-kota di Pulau Jawa. Cirebon kerap menjadi barometer kekuatan bulutangkis, tidak hanya di provinsi masing-masing namun juga di level nasional. Diharapkan, dari Cirebon kembali muncul bibit pebulutangkis terbaik yang akan meneruskan tradisi juara PB Djarum dan meraih prestasi tingkat dunia.

“Audisi Umum di luar Pulau Jawa (kota-kota sebelumnya) cukup mengejutkan kami karena banyak muncul calon pebulutangkis yang bagus-bagus. Kami berharap, adik-adik di Cirebon nanti tidak kalah bagusnya dan mampu menunjukan permainan terbaik mereka di Audisi Umum,” ujar Fung.

Sejumlah atlet bulutangkis juara dunia dikenal berasal dari kota yang berada di pesisir utara Pulau Jawa ini. Sebut saja nama-nama besar seperti Candra Wijaya yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 serta Tjun-Tjun legenda bulutangkis Indonesia yang meraih enam kali Juara All England di era 1970-an.

“Lewat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis semoga muncul calon-calon juara dunia baru yang mampu meneruskan prestasi para legenda bulutangkis Indonesia. Tentunya mereka harus mampu menunjukan kualitas serta mentalitas sebagai seorang juara,” ujar Fung.

Guna mendapatkan bibit atlet dengan potensi terbaik, PB Djarum akan menerjunkan tim pencari bakat yang dipimpin oleh legenda bulutangkis Indonesia Christian Hadinata bersama sejumlah legenda seperti Lius Pongoh, Ivana Lie, Ade Candra, Denny Kantono, Vita Marissa, Kartono, dan Johan Wahyudi. Para legenda bulutangkis ini akan menjadi mata dan telinga PB Djarum dalam menjaring pemain dengan potensi dan bakat yang mumpuni.

Sementara di Solo menurut Fung juga memiliki tradisi panjang menghasilkan pebulutangkis berprestasi bagi Indonesia. Sejumlah legenda bulutangkis Indonesia lahir dan berkembang di Kota Solo. Sebut saja nama-nama besar seperti Joko Supriyanto yang menjadi Juara Dunia Tunggal Putra 1993, Icuk Sugiarto Juara Dunia Tunggal Putra 1983, serta Bambang Suprianto Juara Ganda Putra All England 1994.

“Audisi Umum di Solo pada tahun lalu semangat dan antusiasme masyarakatnya sangat luar biasa. Kami berharap di Audisi Umum kali ini para peserta yang mendaftar bisa tampil lebih baik lagi, punya semangat juang tinggi, serta mental juara,” ujar Fung.

Guna mendapatkan bibit atlet dengan potensi terbaik, di Solo PB Djarum bakal menerjunkan tim pencari bakat yang merupakan legenda bulutangkis Indonesia dan para pelatih PB Djarum. Mereka adalah Sigit Budiarto, Hariyanto Arbi, Hastomo Arbi, Alvent Yulianto, Yuni Kartika, Engga Setiawan, dan Basri Yusuf.

Fung menambahkan, di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 kali ini, PB Djarum akan fokus mencari atlet putra dan putri dari kelompok U11 dan U13. Hal ini berbeda dengan audisi pada tahun-tahun sebelumnya yang terbagi dalam dua kelompok usia, U13 dan U15. Dengan pencarian dan pembinaan atlet di usia dini yang dimulai di klub, diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dengan kemampuan terbaik dan meraih prestasi maksimal di masa depan.

“PB Djarum berkomitmen dalam melakukan pembinaan terhadap atlet sejak usia dini. Pembinaan yang terstruktur dan berjenjang di PB Djarum terhadap atlet usia dini, diharapkan bisa membentuk karakter dan mengasah para atlet untuk mengeluarkan kemampuan terbaik yang dimilikinya, kata Fung.

Di Cirebon audisi digelar di GOR BIMA sementara di Solo di GOR RM Said, Karanganyar. Usai Cirebon dan Solo, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis masih akan terus berlanjut di kota-kota berikutnya. Urutan selanjutnya, Audisi Umum akan menyapa kota Purwokerto (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur) pada 5 – 7 Agustus 2017, lalu kemudian di Kota Kudus (Jawa Tengah) pada 5 – 7 September 2017. Seluruh peserta yang lolos di tiap kota bakal kembali berkompetisi di tahap Final Audisi Umum yang berlangsung pada 8 – 10 September di GOR Djarum, Djati, Kota Kudus.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10 tahun atau kelahiran 2007-2011) dan U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun atau kelahiran tahun 2005 dan 2006). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement