Ahad 11 Jun 2017 22:37 WIB

Unggulan Indonesia Terbuka Nilai Semua Lawan Berat

Sekretaris Jendral PBSI Achmad Budiharto (kanan), pebulu tangkis Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon (tengah) menyampaikan keterangan pers jelang BCA Indonesia Open 2017 di Jakarta, Minggu (11/6).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sekretaris Jendral PBSI Achmad Budiharto (kanan), pebulu tangkis Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon (tengah) menyampaikan keterangan pers jelang BCA Indonesia Open 2017 di Jakarta, Minggu (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para unggulan dalam kejuaraan bulu tangkis Indonesia Terbuka 2017 tidak mau terbebani oleh status mereka untuk menjuarai turnamen berlabel Super Series Premier ini pada 12-18 Juni mendatang. Unggulan pertama nomor ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tidak ingin terlalu memikirkan target juara dan tidak ingin terbebani sebagai tumpuan PBSI dan hanya ingin melakukan yang terbaik di Indonesia terbuka 2017 ini. "Kami hanya ingin melakukan yang terbaik dengan melewati satu demi satu tahap dengan baik tanpa memikirkan dulu target," kata Kevin, Ahad (11/6).

Kevin tidak mau menganggap remeh lawan di mana dalam laga perdana.  Pasangan ini akan berhadapan dengan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) dan jika lolos, keduanya kemungkinan akan bertemu dengan wakil China Liu Cheng/Zhang Nan serta berpeluang untuk jumpa musuh bebuyutan mereka, Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok) di putaran semifinal. "Semua lawan itu berat, mau lawan siapa saja, semua peluangnya 50-50, kami pernah menang-kalah menghadapi lawan-lawan di kejuaraan ini. Siapa yang lebih siap, dia yang akan menang," tutur Kevin.

Sementara itu, juara bertahan tunggal putri Indonesia Terbuka, Tai Tzu Ying (Taiwan) yang belum terkalahkan sejak November 2016 dan mendapatkan enam gelar berturut-turut di level Super Series serta terakhir Kejuaraan Asia 2017, juga mengatakan yang senada. "Saya hanya mempersiapkan diri sebaik mungkin, tidak mau terlalu memikirkan target. Saya tidak mau memberi tekanan yang berat untuk diri saya sendiri. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin di setiap turnamen, sebenarnya saya sangat kaget bisa memenangkan enam gelar beruntun," katanya.

Kendati menciptakan catatan luar biasa, pemain peringkat satu dunia ini juga mengaku terkadang tampil kurang baik dalam sebuah pertandingan. Walau pada akhirnya, ia mampu menaklukkan lawan-lawannya bahkan yang sekelas Carolina Marin (Spanyol), Pusarla V. Sindhu (India), Ratchanok Intanon (Thailand), Sung Ji Hyun (Korea) dan masih banyak lagi. "Ada kalanya saya bermain kurang baik, saat itu saya hanya berusaha untuk meningkatkan kecepatan saya. Saya juga berpikir dan mencari cara bagaimana supaya bisa memenangkan pertandingan," ucap Tai Tzu Ying.

Pemain China Chen Qingchen yang merupakan unggulan pertama di nomor ganda campuran bersama Zheng Siwei dan merupakan unggulan kelima bersama Jia Yifan di nomor ganda campuran. Ia juga mengungkapkan dirinya tidak ingin terbebani mengingat persaingan yang berat dalam turnamen. "Di turnamen ini, saya hanya mencoba yang terbaik untuk mengalahkan lawan-lawan saya, apalagi di Indonesia dengan atmosfer dan persaingannya yang berat, mungkin saya harus banyak belajar juga dari pemain-pemain Indonesia," kata Chen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement