Rabu 15 Mar 2017 16:06 WIB

PBSI Akui Indonesia Belum Maksimal di All England 2017

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Israr Itah
Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon berpose untuk fotografer usai memenangkan final ganda putra All England
Foto: Rui Vieira/Reuters
Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon berpose untuk fotografer usai memenangkan final ganda putra All England

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia memang berhasil membawa gelar juara dari All England 2017 melalui sektor ganda putra. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berhasil masuk final dan mengalahkan lawannya dari Cina, Li Junhui/Liu Yuchen. 

Hanya kemenangan tersebut tak menghapus fakta bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain, terutama sektor tunggal putra dan putri. Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengakui ini.

“Secara umum peforma pemain kita saat ini yang bertanding di All England 2017 memang belum sesuai harapan,” kata Budiharto, Rabu (15/3). 

Dia memastikan nantinya pasti akan ada evaluasi tersendiri dari Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres)  PBSI mengenai peforma di All England. Tentunya masih kurangnya sekor tunggal putra dan putri masih jadi salah satu fokus utama. 

Budiharto mengatakan, Evaluasi yang akan dilakukan juga sesuai dengan target masing-masing atlet. “Setiap pemain yang diberangkatkan itu sudah ada target kan masing-masing, begitu juga tunggal putra dan putri yang masih perlu dievaluasi,” ungkap Budiharto. 

Staf ahli Binpres PBSI, Taufik Hidayat mengungkapkan prestasi yang bisa diraih Kevin/Marcus otomatis akan membuat keduanya menjadi tumpuan bagi PBSI. Dia menginkan hal itu bisa menjadi motivasi untuk sektor lainnya juga. 

Dia juga merasa tunggal putri atau putra memang masih jauh dan kurang untuk bersaing. “Saya berharap untuk tunggal putri dan putra ini pertandingan jangan yang terlalu besar dululah,” tutur Taufik. 

Legenda bulu tangkis Indonesia itu berharap sektor tunggal putra dan putri bisa bermain di kelas seperti GP Gold dulu. Sebab, dari laga tersebut bisa banyak mengumpulkan poin dan lebih bagus dibanding mengikuti turnamen besar namun babak pertama atau kedua menuai kekalahan. 

Sebelumnya, pemerintah memberikan penghargaan terhadap Kevin/Marcus karena berhasilkan membawa satu gelar untuk Indonesia dari All England 2017. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memberikan bonus sebesar Rp 250 juta untuk masing-masing dan Rp 100 juta untuk pelatih. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement