Senin 20 Feb 2017 10:31 WIB

Insiden Shuttlecock Tertancap di Atas Net Saat Pertandingan Bayu Pangisthu

Pemain PB Djarum, M Bayu Pangisthu (baju merah) saat melawan wakil Sports Affairs, Fikri Ihsandi Hadmadi di turnamen Djarum Superliga Badminton 2017 di GOR DBL Arena Surabaya, Ahad (19/2).
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
Pemain PB Djarum, M Bayu Pangisthu (baju merah) saat melawan wakil Sports Affairs, Fikri Ihsandi Hadmadi di turnamen Djarum Superliga Badminton 2017 di GOR DBL Arena Surabaya, Ahad (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Hari pertama penyelenggaraan turnamen Djarum Superliga Badminton 2017 mencatatkan sejumlah pertandingan yang ketat dan tentunya sangat seru ditonton. Para penonton pun tak segan untuk mendukung dan berteriak saat menyaksikan salah satu pertandingan tersebut.

Salah satunya adalah pertandingan antara tim putra PB Djarum melawan Sports Affairs dari Malaysia, Ahad (19/2) malam. Pemain tunggal putra pertama PB Djarum, Ihsan Maulana Mustofa dengan mudah memetik kemenangan melawan Chun Seang Tan dengan 21-14 dan 21-13.

Pertandingan ketat kemudian tersaji di sektor ganda putra pertama PB Djarum, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang melawan Nur Mohd Azryin Ayub/Jagdish Singh. Ahsan yang beberapa kali meraih gelar juara dunia pun ternyata tidak dengan mudah mencuri kemenangan. Ahsan/Kevin harus dipaksa menjalani laga rubber game dengan 21-14, 19-21 dan 21-14 selama 42 menit. Kedudukan menjadi 2-0 untuk keunggulan PB Djarum.

Laga ketat juga diperlihatkan di nomor tunggal putra kedua antara M Bayu Pangisthu (21 tahun) dari PB Djarum melawan Fikri Ihsandi Hadmadi (22) yang disewa Sports Affair dari Malaysia. Pertarungan dua pemain muda ini sangat menarik untuk disaksikan. Pendukung dari kedua pemain juga tak jarang meneriakkan dukungannya untuk masing-masing pemain.

Gim pertama dimenangkan Bayu dengan terjadi tiga kali deuce, 24-22. Gim kedua, perolehan angka Bayu sempat tertinggal jauh dan sempat membuat laga kembali memanas dengan menempel perolehan angka Fikri dengan 19-20.

Sayangnya, pukulan netting yang tidak sempurna dari Bayu malah jatuh di lapangan sendiri, membuat gim kedua dimenangkan Fikri dengan 19-21. Bayu terlihat tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena kesalahan pukulan tersebut.

Gim penentuan juga tidak kalah ketatnya. Tak jarang Bayu atau Fikri mempertanyakan keputusan hakim garis yang di luar ekspektasi mereka. Saat kedudukan 11-12 dengan keunggulan Fikri, terjadi insiden langka.

Di tengah pertandingan, bola netting yang dipukul Fikri sempat bergulir di atas net. Namun tak disangka, bola bergulir hingga kemudian bagian bulunya terbalik menancap terbagi dua persis di atas net.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement