Jumat 03 Jun 2016 21:57 WIB

Kehabisan Tenaga, Langkah Jonatan Christie Terhenti

 Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie.(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie.(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  -- Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengaku kehabisan tenaga di gim ketiga saat melawan pemain Denmark Jan O Jorgensen. Alhasil, Jonatan harus terhenti di perempat final turnamen Indonesia Open Super Series Premier (SSP) di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (3/6).

"Memang fisik terkuras, ini pelajaran baru, saya harus tambah latihan fisik, agaf fokus di poin terakhir," kata Jonatan usai laga.

Pemain berusia 18 tahun itu akan mematangkan fisik agar lebih kuat saat harus bermain rubber game dengan lama permainan lebih dari satu jam.

"Saya puas dengan pertandingan hari ini (Jumat), tetapi masih banyak yang perlu ditambah dan dipelajari," ujar Jonatan.

Strategi Jonatan berjalan dengan baik pada game pertama dan Jorgensen terbawa pola permainannya. Ia menutup game pertama dengan angka 21-14.

Pada awal game kedua ia tetap memimpin jalannya pertandingan. Smes-smes tajamnya cukup membuat Jorgensen kewalahan dan tertinggal 16-18.

Namun, Jonatan tidak berhasil mengeksekusi akhir game itu dengan baik, sementra Jorgensen tampak mengembalikan rasa percaya dirinya dan bermain dengan mantap dan merebut game kedua 21-19.

"Memang mungkin gejalanya sama seperti Antony Ginting, finishing nggak berani spekulasi, langsung jual beli. Bingung dan malah ikut pola dia," ujar Jonatan.

Ia menilai Jorgensen lebih berani menyerang pada game ketiga, ditambah lagi serangannya lebih terarah dan pertahanan lebih rapat sehingga akhirnya menang 21-14.

Dari Jorgensen, Jonatan mengaku belajar harus percaya diri dimanapun laga digelar, tidak peduli lawannya adalah tuan rumah dengan ribuan dukungan. "Ia berani melakukan itu, saya tidak boleh kalah dalam hal itu," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement