Jumat 03 Jun 2016 19:54 WIB

Jonatan Christie Kalah Tragis...

 Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie melakukan selebrasi saat bertanding melawan tunggal putra dari taiwan HSU Jen Hao pada turnamen Indonesia Open 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (1/6).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie melakukan selebrasi saat bertanding melawan tunggal putra dari taiwan HSU Jen Hao pada turnamen Indonesia Open 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (1/6).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain muda Indonesia, Jonatan Christie gagal mengikuti jejak rekannya, Ihsan Maulana Mustofa yang lolos ke babak semifinal turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Jonatan kalah tragis melawan pemain unggulan lima dari Denmark, Jan O Jorgensen, Jumat (3/6).

Jojo, begitu ia kerap disapa, langsung menyerang dari awal gim pertama. Jojo memimpin angka dengan 4-0, 6-1 dan 7-3. Jorgensen mampu menyamakan kedudukan dengan 7-7, 8-8, 10-10 dan 11-11. Saat Jorgensen memimpin dengan 11-13, Jojo meraih delapan angka beruntun dan berbalik unggul 19-13 dan memenangi gim pertama dengan 21-14.

Di gim kedua sejak kedudukan 6-6, Jorgensen sempat unggul dengan 6-10 dan 8-11. Jojo mencuri enam angka beruntun dan berbalik unggul dengan 14-11. Saat kedudukan 16-13, Jorgensen melayangkan protes terhadap servis panjang Jojo yang dianggapnya fault. Namun wasit tetap menganggap servis Jojo sah dan nilai untuk Jojo.

Jorgensen terlihat emosi dan kerap memancing emosi Jojo di Lapangan. Setiap meraih poin, Jorgensen juga menunjukkan ekspresi yang berlebihan untuk menekan Jojo. Saat kedudukan 18-16, Jojo sempat meminta bantuan tim kesehatan untuk membalut jempol kanannya yang berdarah.

Aksi Jorgensen untuk mempercepat permainan rupanya mengganggu konsentrasi Jojo. Jorgensen mampu berbalik unggul dengan meraih empat poin dan mencapai game point dengan 18-20. Jojo sempat meraih satu angka yang memperpendek jarak dengan 19-20. Namun Jorgensen mampu menuntaskan gim dua dengan 19-20.

Jorgensen mendominasi jalannya permainan di gim ketiga. Sebaliknya Jojo terlihat tertekan dan tidak dapat keluar dari tekanan. Jojo juga beberapa kali melakukan kesalahan sendiri seperti bola menyangkut di net.

Jorgensen unggul jauh 11-4 di paruh gim. Jojo sempat memperpendek ketertinggalan angka dengan 11-14 dan 14-18. Namun Jorgensen yang sudah percaya diri dan menemukan permainannya terus menekan Jojo. Jorgensen meraih tiga angka beruntun dan menang dengan 14-21.

"Pertama yang masih disyukuri, ini hasil terbaik. Di situ mungkin gejalanya sama kayak Anthony, finishing terakhir gak berani spekulasi, mau nyerang nggak. Pelajaran saja, kalau nyerang ya lakukan, jangan berspekulasi," tutur Jojo usai bertanding.

"Jujur, fisik terkuras," tambahnya.

Gagal melaju ke semifinal, Jojo sapaan akrab Jonatan, bakal menambah latihan fisik untuk menguatkan staminanya. Pada gim kedua, Jojo menyebut, dirinya mulai hilang fokus dan mengikuti pola permainan Jorgensen. Saat gim ketiga, Jojo mengaku mulai merasakan stamina fisiknya berkurang.

"Ditambah berasanya di awal gim ketiga. Dia jadi lebih berani, mungkin karena lolos dari tekanan, mainnya makin enak, serangnya terarah, pertahanannya rapat," tutur Jonatan.

"Saya minta maaf menghancurkan harapan jutaan penggemar di Indonesia. Mereka (para pemain muda Indonesia) pemain berbakat, masih muda dan masa depannya masih panjang. (Pendukung) Jangan khawatir," kata Jorgensen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement