Selasa 31 May 2016 14:45 WIB

Ratu Sirnas dan Tragedi Ujung Shuttlecock yang Lepas

Pemain tunggal putri Indonesia, Febby Angguni
Foto: PBSI
Pemain tunggal putri Indonesia, Febby Angguni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain tunggal putri Indonesia, Febby Angguni lolos ke babak kedua turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Di babak pertama, Selasa (31/5), Febby mengalahkan pemain Hong Kong, Yip Pui Yin.

Pada awal gim pertama, Febby yang kerap mendapat julukan sebagai 'Ratu Sirnas' karena menjuarai tiga kali Sirnas dan satu kali semifinalis Sirnas ini mampu mengimbangi permainan Yip. Namun, hingga kedudukan 10-10, Yip mampu mendominasi permainan dengan 10-15, 12-19, dan mencuri gim pertama dengan 18-21.

Dominasi permainan Yip makin menjadi di gim kedua. Yip unggul dari 3-8 dan 5-11. Saat kedudukan 12-16 dengan keunggulan Yip, Febby mampu mencuri hingga sembilan angka dan memenangi gim kedua dengan 21-16.

Begitupun di gim ketiga yang menentukan. Yip lagi-lagi mampu mengungguli perolehan angka bahkan hingga berbeda sembilan angka pada paruh gim ketiga dengan 2-11. Perlahan-lahan Febby memperoleh angka dengan memperketat pertahanannya.

Apalagi dukungan penonton di Istora Senayan begitu menggemuruh dengan mendukung dan meneriakkan nama Febby. Febby memperkecil ketertinggalan dari 7-13, 10-17 dan 15-18. Saat kedudukan 15-18, ada kejadian yang sempat menimbulkan protes dari Yip.

Pasalnya bola shuttlecock yang dipukul Febby tiba-tiba ujungnya terlepas dari badan shuttlecock. Badan shuttlecock terjatuh di dalam lapangan Yip, sedangkan ujung shuttlecock jatuh ke luar lapangan. Saat Yip melihat ujung shuttlecock jatuh keluar lapangan, Yip sempat menujukkan selebrasinya karena dianggap bola keluar.

Ternyata, wasit mengarahkan tangan untuk Febby yang artinya angka untuk Febby. Mungkin wasit menilai terlepasnya ujung shuttlecock karena saat berada di atas daerah lapangan Yip. Yip pun langsung mengajukan protes kepada wasit.

Wasit telah menjelaskan kepada Yip, tetapi Yip tidak menerimanya. Wasit pun meminta pihak perwakilan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk membantu menjelaskannya kepada Yip. Sepertinya pihak BWF juga menyetujui keputusan wasit dengan memberikan angka untuk Febby.

Pertandingan dilanjutkan dengan kedudukan 16-18, Yip masih unggul. Febby memanfaatkan situasi ini dengan terus menekan Yip. Febby mampu menyamakan kedudukan, 18-18 dan 19-19. Febby juga menyentuh match point terlebih dahulu dengan 20-19. Pengembalian bola dari Yip dibiarkan Febby karena mengarah ke luar lapangan. Febby pun langsung berteriak atas kemenangannya.

Ia sempat menutup wajahnya karena terharu dan langsung memeluk pelatihnya. Febby juga menyampaikan terima kasih kepada penonton yang masih bergemuruh atas kemenangan Febby dengan melemparkan tiga buah kausnya kepada penonton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement