Kamis 02 Jul 2015 09:53 WIB

Pemungut Bola Pingsan Akibat Panasnya Cuaca Wimbledon

Turnamen Tenis Wimbledon
Foto: www.trustedreviews.com
Turnamen Tenis Wimbledon

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  -- Seorang pemungut bola pingsan dan para penonton berlindung dari terik matahari ketika turnamen Grand Slam Wimbledon menyajikan hari terpanas yang pernah tercatat di kejuaraan ini pada Rabu (1/7).

Krim tabir surya digunakan dan para penggemar membentuk antrian panjang di air mancur ketika mereka berusaha untuk mengatasi suhu panas di London barat daya. Kantor Nasional Metropolitan layanan cuaca Britanya mengatakan suhu udara mencapai 35,7 derajat celcius seperti yang tercatat di Royal Botanic Gardens di Kew -- stasiun terdekat dari All England Club.

Catatan itu melampaui rekor sebelumnya yakni 34,6 derajat celcius yang terjadi pada hampir empat dekade silam yakni 1976. Suhu panas bahkan membuat salah seorang pemungut bola Wimbledon harus ditandu meninggalkan Lapangan 17 setelah dirinya pingsan.

Ia dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan pencegahan dan setelah mendapat perawatan merasa "jauh lebih baik," kata All England Club. "Kami mendoakan ia dapat pulih dengan cepat."

Para penonton berteduh di bawah payung-payung sedangkan yang lain menggunakan lipatan surat kabar untuk menahan panas matahari. Sebagian lain menggunakan handuk untuk menutupi kepala mereka atau menggunakan tangannya, sementara itu yang lain membentuk antrean panjang untuk membeli es krim atau mengisi ulang botol-botol air minum mereka.

Mantan petenis peringkat satu dunia Caroline Wozniacki memberikan es kopi kepada para penonton yang tersengat matahari yang mengantre untuk dapat masuk.

Tidak ada keringat untuk keluarga kerajaan

Atap geser di Centre Court segera ditutup sebelum pertandingan dimulai untuk melindungi lapangan rumput dari panas matahari, namun dibuka kembali sebelum juara bertahan Novak Djokovic memainkan pertandingannya.

Para ofisial Wimbledon hanya menutup atap saat permainan untuk alasan hujan atau cuaca buruk. Bagaimanapun, atap yang ada sudah cukup untuk menjaga 'royal box' tetap berada di bawah bayang-bayang, di mana presiden All England Pangeran Edward, The Duke of Kent, bergabung dengan para tamu dan undangan.

Pada Lapangan 18, petenis Prancis Pierre-Hugues Herbert duduk dengan handuk yang diisi es pada bahunya saat istirahat pada pertandingannya melawan Bernard Tomic, yang merasa kepanasan dan terganggu.

"Saya kelelahan dan mulai pusing di luar sini dengan panas yang menghantam saya," kata petenis Australia itu, yang memerlukan 'medical time out' untuk dapat menyelesaikan pertandingan. "Saya tidak dapat tidur dengan baik di sini. Ini terlalu panas."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement