Rabu 03 Jun 2015 16:17 WIB
BCA Indonesia Open 2015

Juara Dunia Sekelas Lin Dan Pun Bisa ‘Ngambek’

Pebulu tangkis Lin Dan.
Foto: AP
Pebulu tangkis Lin Dan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemain asal Cina, Lin Dan menjadi unggulan yang pertama kandas di babak pertama turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015. Lin Dan yang ditempatkan sebagai unggulan dua menyerah di tangan pemain Indonesia, Tommy Sugiarto dengan 22-20, 8-21 dan 16-21.

Kekalahan ini semakin memperpanjang mimpi buruk Lin Dan di turnamen dengan hadiah terbesar kedua setelah Super Series Final. Selama sekitar 15 tahun kariernya di dunia bulu tangkis, Lin Dan tak pernah sekalipun memenangkan gelar juara di Indonesia Open.

Turnamen ini dikuasai dua pemain dunia lainnya yang kerap menjadi rival Lin Dan dalam meraih gelar juara di setiap turnamen. Taufik Hidayat meraih enam kali juara Indonesia Open pada periode 1999 hingga 2006. Dominasi Taufik dilanjutkan pemain dari Malaysia, Lee Chong Wei yang menjadi juara sebanyak lima kali dari periode 2007 hingga 2013.

Terakhir Lin Dan bermain di Indonesia Open pada 2011. Saat itu, Lin Dan harus terhenti di tangan pemain Jepang, Sho Sasaki di babak kedua. Setelah itu, Lin Dan absen di Indonesia Open 2012 hingga 2014 dengan alasan cedera. Rumor yang berkembang, Lin Dan memang enggan kembali ke Indonesia Open.

Pada Indonesia Open 2015 ini, Lin Dan kembali. Publik pecinta bulu tangkis tanah air sudah tak sabar untuk melihat aksinya dalam mengolah ‘bola berbulu angsa’ di lapangan. Akan tetapi, lagi-lagi Istora Senayan masih ‘angker’ untuk pemain sekelas Lin Dan.

Lin Dan kalah dari pemain Indonesia berperingkat 13 dunia, Tommy Sugiarto di babak pertama. Saat ini, Lin Dan berperingkat dua dunia mendampingi juniornya Chen Long di peringkat satu dunia. Padahal berbagai gelar bergengsi telah dikantongi Lin Dan.

Gelar juara di berbagai turnamen pun sudah banyak tak terhitung. Pemain kelahiran 14 Oktober 1983 ini juga meraih gelar Juara Dunia sebanyak lima kali yaitu pada 2006, 2007, 2009, 2011 dan 2013. Lin Dan juga peraih dua medali emas Olimpiade pada 2008 dan 2012 dan bertekad akan mempertahankannya di Olimpiade 2016 mendatang.

Lin Dan juga berperan sangat penting dalam perebutan Piala Thomas dan Sudirman untuk tim Cina sebanyak lima kali. Rupanya sederet gelar juara itu tak sanggup membangun mental seorang Lin Dan untuk berbesar hati menerima kekalahan.

Hal ini terlihat dari menolaknya Lin Dan untuk diwawancarai para awak media usai bertanding, Rabu (3/6). Para awak media memang kerap mewawancarai para pemain, baik secara doorstop atau jumpa pers di media center, usai bertanding.

Seharusnya Lin Dan memberikan keterangan pers lebih dulu baru Tommy Sugiarto. Namun pihak panitia mengatakan kalau Lin Dan tidak mau diwawancarai. Karena awak media mendesak panitia untuk meminta Lin Dan agar memberikan keterangan, maka panitia mengatakan akan merayu pihak Lin Dan lagi.

Sambil menunggu, maka jumpa pers pun dilakukan terhadap Tommy Sugiarto terkait kemenangannya melawan Lin Dan. Usai Tommy memberikan keterangan, Lin Dan tak juga kunjung datang ke ruang jumpa pers.

“Untuk Lin Dan, dia menolak untuk diwawancara. Jadi tidak bisa diwawancara,” kata seorang panitia BCA Indonesia Open kepada para wartawan.

Perwakilan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pun juga tidak dapat memaksa Lin Dan untuk memberikan keterangan pers usai bertanding. Para wartawan yang menunggu pun bersorak menyatakan kekecewaannya.

“Juara dunia sudah, juara emas olimpiade juga sudah, masa’ abis kalah malah ngambek nggak mau diwawancara,” gerutu salah seorang wartawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement