Ahad 01 Mar 2015 23:14 WIB

Ini Pembelaan Hayom Kalah di Final Jerman Terbuka

Doinysius Hayom Rumbaka
Foto: qbheadlines.com
Doinysius Hayom Rumbaka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka dipaksa menyerah oleh tunggal putra Denmark Jan O Jorgensen dalam babak final turnamen Jerman Terbuka 2015 dengan skor 12-21 dan 13-21.

"Hari ini saya tidak bermain dengan baik. Saya terus berada di bawah tekanan lawan sejak awal," kata Hayom seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di RWE-Sporthalle Mulheim Jerman, Ahad (1/3).

Hayom mengakui lawannnya dalam babak final turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS itu telah membaca pergerakan pemain asal klub Djarum Kudus tersebut sehingga tidak dapat banyak bergerak.

Pada game pertama, Hayom tertinggal 2-7 dari Jorgensen, selisih perolehan skor itu semakin lebar menjadi 5-10, 5-17, hingga game pertama usai dengan skor 12-21. Pada game kedua, Hayom sempat unggul 3-1 dari Jorgensen. Tapi, keunggulan itu berbalik menjadi 3-5, 4-8, 8-10, 8-16, hingga game kedua berakhir dengan skor 13-21.

"Saya telah mencoba mengubah permainan. Tapi, tetap saja saya tidak tidak dapat keluar dari tekanan," kata Hayom.

Hayom mengaku penampilannya pada babak final Jerman Terbuka 2015 sangat berbeda dibanding babak semifinal yang berlangsung Sabtu (28/2) saat menang 21-17 dan 21-15 dari pebulu tangkis Korea Selatan Son Wan Ho.

Babak final selama 31 menit antara Hayom dan Jogensen menjadi pertemuan keenam kedua pebulu tangkis itu. Selama enam kali pertemuan, Jorgensen unggul 6-0 atas Hayom.

Meski telah mencapai hasil lebih baik dibanding penampilannya dalam Jerman Terbuka 2014, Hayom mengaku belum puas dengan penampilannya pada 2015. Pada turnamen yang sama 2014, Hayom kalah pada babak pertama dari pebulu tangkis Singapura Zi Liang Derek Wong dengan skor 13-21 dan 15-21.

"Tahun lalu saya kalah pada babak pertama. Hasil ini memang jauh lebih baik, tapi saya tetap belum puas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement