Kamis 02 Oct 2014 14:51 WIB

Tunggal Putri Diminta Ikuti Perkembangan Ganda Putri

Pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polli(kiri)dan Nitya Krishinda Maheswari meluapkan kegembiraannya setelah
Pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polli(kiri)dan Nitya Krishinda Maheswari meluapkan kegembiraannya setelah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Keberhasilan tim ganda putri Indonesia di Asian Games 2014 diharapkan mampu memotivasi tim tunggal putri. Ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky.

Sebelumnya, Indonesia selalu bertumpu pada nomor ganda putra dan ganda campuran. Pada nomor ganda putra ada pasangan nomor dua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, sedangkan nomor ganda campuran diperkuat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang kini duduk di peringkat empat dunia.

Namun pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang meraih medali emas di Asian Games 2014 membuktikan bahwa mereka sudah patut diandalkan. Greysia/Nitya memang menjadi ganda putri andalan ranking 10 dunia, peringkat tertinggi dibanding ganda putri Indonesia lainnya.

Pasangan ini juga telah terbukti mampu menjawab keraguan para pecinta bulu tangkis dengan menaklukkan sejumlah ganda putri dunia yang ditakuti. Sebut saja Wang Xiaoli/Yu Yang (Tiongkok), Tian Qing/Zhao Yunlei (Cina), Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen (Denmark) dan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang), semua sudah pernah menjadi korban Greysia/Nitya.

“Greysia/Nitya punya persiapan yang berkesinambungan jelang Asian Games, saya pun punya keyakinan bahwa suatu saat nanti mereka pasti bisa juara. Jadi kalau dibilang kejutan antara iya dan tidak. Mereka memang pantas untuk meraih medali emas, sebelumnya kalau saya ditanya soal kans di ganda putri, pasti saya jawab bahwa Greysia/Nitya ada kans untuk menang,” ujar Rexy dalam rilis yang diterima ROL, Kamis (2/10).

Pada Kejuaraan Dunia 2014, persiapan Greysia/Nitya diakui Rexy kurang. Nitya juga sempat sakit perut dan kondisinya drop. Pelatih mereka, Eng Hiang, bilang memang tidak yakin dengan hasil di kejuaraan itu. Tapi begitu kembali ke Indonesia, persiapan buat Asian Games dikatakan Rexy sangat konsisten.

“Saya berharap tunggal putri bisa mengikuti jejak ganda putri. Tim ganda putri sudah menunjukkan kemajuan, bukan cuma Greysia/Nitya. Misalnya Rosyita (Eka Putri Sari)/Mareta (Dea Giovani). Walau kalah dari pemain yang lebih senior, tapi mereka penampilannya bagus dan menjanjikan. Kalau di tunggal putri kadang berhadapan dengan lawan yang tidak pantas kita kalah, malah kalah,” tutur Rexy.

Sebelum menggondol medali emas Asian Games 2014, Greysia/Nitya juga telah menjuarai ajang Thailand Open Grand Prix Gold 2013 dan Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014. Sementara itu pasangan ganda putri Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris baru-baru ini membuat kejutan dengan menyingkirkan ganda putri nomor satu dunia, Bao Yixin/Tang Jinhua (Tiongkok) di ajang Kejuaraan Dunia 2014.

Nomor tunggal putri memang masih belum menujukkan perkembangan seperti yang diharapkan. Namun menurut Rexy, sektor ini bakal mempersiapkan pemain-pemain muda seperti Hanna Ramadini, Gregoria Mariska, Fitriani serta Dinar Dyah Ayustine untuk dapat segera mendampingi para senior seperti Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement