Kamis 12 Dec 2013 06:41 WIB

Gita: Yang Paling 'Underestimate' Adalah Diri Kita Sendiri

Gita Wirjawan
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Gita Wirjawan mengatakan, segenap insan bulu tangkis Indonesia harus menyadari akan kemampuan para pemain. Bukan sebaliknya dan malah menganggap lebih rendah.

"Awal tahun ini Hendra Setiawan/Muhammad Aksan rangking 58, saat ini ranking satu dunia. Butet (Lilyana Natsir) rangking dua dunia, dan teman teman kita juga rankingnya sudah merangkak. Sering kali banyak orang men-underestimate, tapi yang paling men-underestimate kita adalah diri kita sendiri," kata Gita.

"Kita itu harus bisa menyadari kita bisa lebih baik, dan ini terbukti di bulu tangkis," kata menteri perdagangan itu.

Gita mengambil contoh terkait persiapan tim bulu tangkis Indonesia yang akan bertarung di Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Cina pada Agustus lalu. Yaitu ketika banyak suara-suara pesimistis mengenai peluang Indonesia untuk membawa pulang gelar juara.

"Memang banyak pandangan yang tidak terlalu optimistis mengenai peluang keberhasilan kita di Guangzhou. Mengingat sudah enam tahun lebih Indonesia tanpa gelar, apalagi kejuaraan tersebut digelar di Cina," katanya.

Tapi dalam kenyataannya, meski kontingen Indonesia hanya berjumlah 35 orang di antara ribuan pendukung Cina, namun berhasil membawa pulang dua gelar juara dari lima gelar yang diperebutkan. Sementara tuan rumah juga dua gelar juara dan satu gelar lagi diraih Thailand.

"Ini membuktikan bahwa kita sudah mulai bisa meningkatkan prestasi kita dan juga dominasi Cina tidak seperti apa yang kita lihat sebelumnya," katanya.

Menurutnya, kunci sukses itu antara lain mengubah struktur organisasi PBSI untuk kepentingan yang sederhana. Sehingga bisa melakukan komunikasi secara sederhana pula.

Ia pun mempercayakan kepengurusan kepada mereka yang benar-benar memahami bidang masing-masing. Seperti Rexy Mainaky untuk urusan pembinaan prestasi dan Basri Yusuf untuk masalah kaderisasi.

Ia juga melibatkan sejumlah mantan atlet, seperti Susi Susanti, Rudy Hartono dan Tan Joe Hok. "Alhamdulillah kita bisa membentuk tim semakin baik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement