Ahad 11 Aug 2013 20:16 WIB

Butet: Ini Kemenangan Penting untuk Kami

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Fernan Rahadi
Pemain ganda campuran Indonesia Tantowi Ahmad (kianan) dan Liliyana Natsir.
Foto: Antara/Maha Eka Swasta
Pemain ganda campuran Indonesia Tantowi Ahmad (kianan) dan Liliyana Natsir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia berhasil merebut dua gelar juara dalam Kejuaraan Dunia 2013 yang berlangsung di Tianhe Indoor Stadium, Gunagzhou Cina, Ahad (11/8).

Gelar juara pertama diraih oleh pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih gelar juara dunia setelah mengalahkan pasangan unggulan pertama Xu Chen/Ma Jin. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet tersebut harus melalui pertarungan sengit rubber gim dengan skor 21-13, 16-21, 22-20 atas pasangan asal Cina tersebut.

Pasangan ganda campuran yang menjadi andalan Indonesia itu memimpin sejak awal pertandingan dan tidak terkejar hingga merebut gim pertama. Gim kedua berlangsung cukup ketat, Xu Chen/Ma Jin mulai melakukan perlawanan dan terjadi kejar-mengejar angka. Owi/Butet sempat unggul dengan interval 11-9 namun berhasil dikejar dan lawan membalikkan kedudukan sehingga mereka meraih kemenangan di gim kedua.

Butet mengaku mendapatkan tekanan ketika bermain melawan Xu/Ma, apalagi mereka merupakan wakil tuan rumah. Mental menjadi faktor yang sangat penting dalam penentuan kemenangan pasangan yang saat ini menduduki peringkat ke dua dunia tersebut.

“Kemenangan ini sangat penting untuk kami, apalagi dengan kekuatan yang makin imbang dengan Cina kami tetap yakin dan optimistis di pertandingan berikutnya melawan siapapun,” kata Butet.

Pertandingan berjalan semakin seru dan menegangkan pada gim penentuan, Owi/Butet sempat tertinggal dua angka ketika pasangan Cina tersebut mencapai match poin 20-18. Namun, dengan perjuangan yang gigih lewat smes keras dari Owi dan netting dari Ma Jin, Indonesia berhasil menyamai kedudukan menjadi 20-20.

Perjuangan berlum berakhir, Indonesia meraih satu angka dan memimpin kedudukan lewat smes keras dari Butet. Satu bola keluar dari pasangan Cina memastikan Indonesia meraih gelar juara dunia setelah melalui pertarungan panjang selama satu jam 14 menit.

“Di gim ketiga kami hanya menahan dan mengimbangi permainan, pokoknya kami tahan terus,” kata Owi.

Gelar juara dunia tersebut merupakan yang ketiga kalinya bagi Liliyana saat berpasangan dengan Nova Widianto pada 2005 dan 2007. Sedangkan bagi Tontowi ini merupakan gelar juara dunia pertama kalinya setelah dipasangkan oleh Liliyana.

Kemenangan tersebut maknanya sangat penting bagi Owi/Butet karena mereka berhasil mencetak prestasi membanggakan. Keduanya tidak ingin cepat puas dengan hasil yang telah dicapai, pasangan yang meraih gelar juara All England dua kali beturut-turut itu bertekad untuk mempertahankan presatasi yang telah diraih demi mengharumkan nama bangsa.

Sementara itu di sektor ganda putra, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menyumbangkan gelar kedua bagi Indonesia lewat pertandingan yang cukup ketat melawan pasangan unggulan ketiga Mathias Boe/Carsten Mogensen. Ahsan/Hendra berhasil mengunci kemenangan lewat pertandingan berdurasi 33 menit dengan skor 21-13, 23-21.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement