REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jebloknya prestasi atlet bulutangkis Indonesia di sejumlah ajang membuat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) membenah diri. Salah satunya dengan mempersiapkan pembinaan atlet.
Sekretaris Jenderal PBSI, Jacob Rusdianto mengatakan, PBSI akan mempersiapkan pembinaan atlet dengan konsep desentralisasi Pelatihan Nasional di tiap daerah untuk meningkatkan prestasi olahraga bulutangkis.
"Pak Joko (Joko Santoso, Ketua Umum PBSI) punya konsep untuk pembinaan ke wilayah-wilayah, melalui pelatnas desentralisasi dan pelatnas yunior," kata Sekretaris Jenderal PBSI, Jacob Rusdianto, Senin.
Menurut dia, upaya pembinaan tersebut dilakukan untuk mencari dan membina bakat pebulutangkis di seluruh Indonesia untuk dikembangkan menjadi atlet profesional. Dia mengatakan proses pemantauan bakat pebulutangkis juga dilakukan PBSI dalam mendukung tujuan tersebut.
Jacob mengatakan, PBSI menyadari bahwa persaingan di dunia bulutangkis semakin ketat. Karena itu perlu terobosan dalam membina atlet muda sejak dini. "Persaingan di dunia bulutangkis semakin ketat, kemungkinan ada masukan yang akan dijalankan dalam waktu dekat," ujarnya.
Dia mengatakan, tidak ada strategi lain dalam meningkatkan prestasi bulutangkis Indonesia selain memacu proses pembinaan dan pengembangan bulutangkis hingga ke daerah-daerah.
Menurut Jacob, prestasi bulutangkis Indonesia saat ini sudah terkejar oleh negara lain karena itu perlu banyak melakukan instropeksi dalam semua bidang untuk kembali membangkitkan kejayaan dunia bulutangkis Indonesia. "Tentu kita harus berani melakukan langkah trobosan," katanya.
Jacob mengatakan, selain memperbanyak pusat pendidikan dan pelatihan bulutangkis di semua wilayah Indonesia, PBSI akan terus fokus memperbanyak ajang pencarian bakat pebulutangkis muda. Langkah itu menurut dia, agar lebih banyak Sumber Daya Manusia yang terserap sehingga bisa dibina sejak dini.
Selain itu, menurut dia, PBSI akan meningkatkan kualitas para pelatihnya untuk mendukung proses pengembangan bulutangkis Indonesia. PBSI, menurut Jacob akan bekerja sama dengan pemerintah untuk pengetahuan olahraga dan ilmu teknologi dalam bidang bulutangkis para pelatih.
"Kami akan 'all out' dalam melakukan semua itu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
