Selasa 29 May 2012 15:13 WIB

PBSI: Indonesia Harus Benahi Regenerasi Atlet Bulu Tangkis

Bulu tangkis/ilustrasi
Foto: ant
Bulu tangkis/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - oHasil tidak memuaskan tim Thomas dan Uber, Indonesia harus melakukan pembenahan salah satunya dengan menciptakan atlet bulutangkis dengan meningkatkan regenerasi pemain.

"Jujur saja, prestasi terakhir kita sudah tersalip oleh China dan Jepang. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah sekarang kita melirik ke regenerasi atlet," kata Sekjen Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Jakob Rusdianto di kompleks PBSI Cipayung, Selasa (29/5)

Yakob mengatakan, negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan dan China mempunyai proses regenerasi yang bagus.

Sebagai contohnya, Pemerintah China secara langsung melakukan perekrutan bibit-bibit atlet berbakat, khususnya untuk bulutangkis, dari jenjang sekolah dasar dan Porseni sekolah untuk selanjutnya dibentuk menjadi atlet nasional.

Selain itu, cabang olahraga bulutangkis menjadi salah satu ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah Negeri Tirai Bambu tersebut. Di Jepang dan China, bibit atlet secara langsung diambil dan dibina oleh pemerintah, sementara di Indonesia, generasi atlet bulutangkis diambil dari klub-klub bulutangkis yang ada di daerah, kata Yakob.

"Sementara ini, Indonesia masih menemukan, belum menciptakan atlet. Sekali lagi untuk menciptakan atlet yang berbakat tidak bisa instant," kata Yakob.

Yakob mengatakan, langkah tersebut bisa saja diadopsi oleh Indonesia dalam meningkatkan regenerasi atlet bulutangkis. Tentu, untuk itu dibutuhkan koordinasi dan dukungan penuh dari pemerintah daerah di era otonomi daerah sekarang ini.

Senada dengan pendapat Yakob, Deputi Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Kemenpora Djoko Pekik Irianto mengatakan proses regenerasi di daerah tidak sesemarak dulu.

"Kalau dilihat di daerah, Persatuan Bulutangkis sudah tidak sesemarak dulu, sudah berkurang. Hal ini yang perlu dibangkitkan lagi (untuk pembinaan bibit daerah)," kata Djoko.

Ditemui dalam kesempatan yang sama di Komplek PBSI Cipayung, pebulutangkis ganda campuran Tontowi Ahmad mengatakan hasil mengecewakan di Wuhan hendaknya dijadikan evaluasi tidak hanya bagi para atlet dan pelatih namun juga bagi para pengurus PB PBSI.

"Saya yakin mereka (atlet) telah berjuang secara maksimal. Bagaimana pun juga mereka tidak mau kalah," kata pasangan Liliyana Natsir tersebut.

Setelah gagal membawa pulang Piala Thomas dan Uber, fokus sekarang berada pada Olimpiade London 2012.

"Mudah-mudahan di Olimpiade nanti saya bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Dengan hasil yang terbaik di Olimpiade, dengan meraih medali emas, semoga bisa menghapus 'luka' itu," kata Tontowi.

Sebelumnya, Tim Thomas Cup Indonesia tersingkir di perempat final setelah dikalahkan Jepang 2-3 di Wuhan Sport Complex Gymnasium China, Rabu (23/5).

Tunggal ketiga Hayom Rumbaka, yang menjadi penentu nasib Tim Thomas Indonesia, gagal mengatasi Takuma Ueda dan menyerah dua game langsung 14-21, 19-21 sehingga Indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah takluk di babak delapan besar.

Tim Uber Indonesia juga menyusul tersingkir di babak perempat-final setelah dikalahkan Jepang dengan skor 2-3 pada hari yang sama.

Lindaweni Fanetri, tunggal ketiga yang harus menjadi penentu setelah Indonesia menyamakan kedudukan 2-2, terpaksa mengakui ketangguhan Mitani Minatsu dengan skor 21-19, 13-21, 17-21.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement