Kamis 22 Sep 2016 21:29 WIB

Sembilan Atlet PON dari Sulteng Terlantar di Stasiun Manggarai

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Stasiun Manggarai (Ilustrasi)
Foto: MGROL 59
Stasiun Manggarai (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim atlet olahraga Muay Thai dari Sulawesi Tengah ditemukan terlantar di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Padahal, atlet cilik tersebut berhasil memenangkan beberapa medali dalam gelaran PON Jawa Barat 2016.

"Kami masih terlantar, kami atlet sama official semunya berjumlah 13 orang, atletnya sembilan orang," kata pelatih kelompok atlet tersebut, Iwan Said kepada Republika.co.id di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (22/9), malam.

Iwan mengatakan, dirinya bersama anak didiknya sudah berada di Stasiun Manggarai sejak pukul 11.00 WIB. Kata Iwan, timnya terlantar lantaran tidak mempunyai cukup biaya untuk kembali pulang ke kampung halamannya di daerah Morowali dan Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Hingga pukul 20.00 WIB, Iwan dan atletnya masih terlantar di pintu keluar stasiun tersebut. Namun, kata dia, sebentar lagi akan dijemput oleh masyarakat Sulawesi Tengah yang berada di Jakarta. "Sebentar lagi akan ke kantor Sulawesi Tengah di Kebon Kacang, kami diarahkan ke sana. Udah ada yang jemput, rekan dari Sulawesi. Tapi masih besok mungkin pulangnya ke Sulawesi," ucap dia.

Iwan menceritakan kisahnya bersama ke sembilan atletnya tersebut. Menurut dia, kejadian tersebut bermula saat timnya baru menyelesaikan pertandingan terakhir di Cianjur, Jawa Barat dan berhasil membawa pulang satu medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu.

Namun, saat sampai di Stasiun Manggarai, rombongannya pun kehabisan uang. Pasalnya, saat berangkat dari Sulawesi Tengah timnya tidak mendapat dukungan dari pemerintah daerahnya, sehingga hanya membawa uang Rp 15 juta yang dikumpulkan secara swadaya. "Dari pemerintah tidak ada dukungan. Yang Rp 15 juta itu bantuan dari dewan dan temen-reman lainnya," kata Iwan.

Menurut Iwan, saat undangan dari PON diterima oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan sampai di Dinas Pemuda dan Olahraga Morowali, pemerintah mengaku bahwa tak ada dana dari uang kas untuk membiayai keberangkatan timnya. Padahal, kata dia, saat keberangkatan dilepas oleh Bupati Morowali langsung.

"Ya mudah-mudahan atlet-atlet berikutnya jangan seperti ini lah, kasihan, ini karena tak ada kepedulian," kata Iwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement