Senin 15 Jan 2018 11:27 WIB

Tahun 2019, Gaji Pembalap MotoGP Bakal Bersaing Ketat

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Marc Marquez memacu Hondanya pada MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island  , Australia,
Foto: Andi Brownbill/AP
Marc Marquez memacu Hondanya pada MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island , Australia,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya 12 pembalap di kelas utama MotoGP akan memperbaharui kontrak akhir 2018. Kedatangan KTM sebagai pemain baru diproyeksi akan mengacaukan skema penghasilan pembalap di Suzuki, Aprilia, Yamaha, Honda dan Ducati.

Bos Yamaha, Lin Jarvis tak menampik bertambahnya jumlah pabrikan mengikuti ajang MotoGP membuat bursa pembalap cukup panas. Semua pabrik perlu bekerja sama untuk menghentikan suasana yang tak terkendali ini.

"Ini menjadi perhatian enam pabrikan. Sebelumnya mungkin cuma ada tiga pabrikan. Untuk itu, Anda perlu 'mengamankan' pembalap untuk tetap berkinerja maksimal bersama Anda," kata Jarvis, dilansir dari Autosport, Senin (15/1).

Jarvis mengatakan kondisinya berbeda antara tiga pabrikan dengan enam pabrikan menawar pembalap. Apalagi, jumlah pembalap MotoGP yang kompetitif tahun ini semakin banyak. "Saya sangat yakin bursa pembalap tahun depan cukup panas," ujarnya.

KTM didukung Red Bull menunjukkan kemajuan signifikan di musim 2017. Kepala KTM, Pit Beirer menegaskan timnya ingin fokus pada pembalap muda yang bisa diambil dari Moto2, Moto3, juga Red Bull Rookies Cup.

"Kami tidak melirik pemain bintang. Kami ingin mengembangkan pembalap kami sendiri untuk memberi kesempatan pada pembalap muda dan memunculkan bintang baru pada masa depan," ujarnya.

KTM sebelumnya diisukan melirik Marc Marquez dan Johann Zarco. Pabrikan baru ini juga siap menggaji keduanya dengan angka fantastis, bahkan di atas gaji Jorge Lorenzo yang tertinggi saat ini di Ducati. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement