Jumat 06 Oct 2017 15:46 WIB

Statistik Berbicara Marquez Sulit Dibendung Jadi Juara Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ratna Puspita
Marc Marquez merayakan keberhasilan menjuarai GP Aragon, Ahad (24/9).
Foto: EPA-EFE/Antonio Garcia
Marc Marquez merayakan keberhasilan menjuarai GP Aragon, Ahad (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON — Jagoan Repsol Honda Marc Marquez memimpin klasemen sementara MotoGP hingga balapan ke-16 di Aragon, Spanyol, pada akhir September lalu. Dengan menyisakan empat balapan, Marrquez bakal sulit dibendung menjadi juara dunia MotoGP 2017.

Empat balapan tersisa, yaitu Motegi (Jepang), Sepang (Malaysia), Philip Island (Australia), dan Valencia (Spanyol). Usai kemenangan di Aragon ini, Marquez unggul 16 poin dari rivalnya, Andrea Dovizioso (Ducati Corse).

Marquez juga berhasil melangkahi Maverick Vinales dari Yamaha Movistar dengan gap 28 poin. Dani Pedrosa yang merupakan rekan satu tim Marquez tertinggal 54 poin sedangkan Valentino Rossi 56 poin.

Dilansir dari Speedweek, Jumat (6/10), sistem poin diperkenalkan sejak MotoGP 1993. Selama itu pula sejarah membuktikan hanya ada dua situasi di mana pemimpin klasemen sementara MotoGP gagal menjadi juara dunia karena empat balapan terakhir.

Kejadian pertama pada 1998. Max Biaggi waktu itu unggul empat poin di depan Mick Doohan setelah GP Brno. Doohan kemudian merebut gelar juara dunia dengan 52 poin di atas Biaggi. Biaggi hanya mencetak 35 poin dalam empat balapan terakhir, sementara Doohan memenangkan keempat seri balapan akhir tersebut.

Kejadian kedua pada 2015. Rossi meninggalkan GP Aragon dengan 263 poin, unggul 14 poin dari rekan satu timnya, Jorge Lorenzo. Lorenzo di Valencia menjadi juara dunia dengan unggul lima poin.

Selisih 16 poin yang diciptakan Marquez dari Dovi saat ini cukup membawanya memahkotai juara dunia MotoGP 2017. Jarak angka Marquez dengan Vinales yang mencapai 28 poin juga sangat jauh jika berkaca pada sejarah masa lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement