Rabu 20 Sep 2017 14:56 WIB

Crutchlow: Michael van der Mark tak Cocok Gantikan Rossi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andri Saubani
Michael van der Mark.
Foto: EPA/Javier Cebollada
Michael van der Mark.

REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON -- Cal Crutchlow adalah salah satu pembalap yang terkenal ceplas-ceplos dan jujur dalam setiap komentarnya. Kali ini, pentolan LCR Honda itu secara terang-terangan mengatakan Michael van der Mark tidak cocok menggantikan Valentino Rossi di Aragon.

Van der Mark adalah satu dari empat pilihan Yamaha untuk mengendarai sepeda motor terbaik di dunia itu. Tiga lainnya adalah Alex Lowes yang juga rekan satu tim Van der Mark di World Superbike, dan dua pembalap tesnya, Katsuyuki Nakasuga dan Kohta Nozane.

Crutchlow mempertanyakan kredensial van der Mark mengisi posisi Rossi. Baginya, Lowes atau Nakasuga menjadi pilihan yang jauh lebih baik.

Lowes debut di MotoGP tahun lalu menggantikan Bradley Smith yang cedera di Tech-3 Yamaha. Nakasuga sudah mengaspal di kelas utama untuk Yamaha sejak 2011. "Saya tidak tahu mengapa mereka tidak menempatkan Lowes karena dia sudah pernah naik M1. Nakasuga juga sudah mengendaraii M1 sehari-harinya. Letakkan saja Nakasuga di motor, atau Lowes, sebab dia pernah latihan di Aragon tahun lalu, meski tak pernah ikut lomba. Tapi, van der Mark? Saya tak tahu alasannya mengapa dia? Saya tak membencinya, tapi Yamaha sebetulnya punya dua pilihan lebih bagus, Lowes dan Nakasuga," kata Crutchlow, dilansir dari Autosport, Rabu (20/9).

Cructhlow mengatakan Van der Mark tak cukup cepat, bahkan tak secepat Lowes saat melintas pada ajang Suzuka 8 Hours. Van der Mark saat ini melaju bersama Yamaha YZF-R1di ajang Superbike.

Dia menjawarai kejuaraan European Superstock 600 pada 2012. Pembalap kelahiran Gouda ini pada 2013 menang pada ajang Suzuka 8 Hours bersama Takumi Takahashi, dan Endurance FIM World Championship 2014 bersama Leon Haslam.

Van der Mark senang diberi kepercayaan mengemudikan motor legenda dunia MotoGP sepanjang masa. Pria kelahiran 26 Oktober 1992 itu mengaku ini akan menjadi dua pekan tersulit dalam hidupnya. "Ketika saya melihat apa yang menimpa Valentino, saya tahu dia akan absen balapan beberapa kali sampai pulih kembali. Jadi, manajer saya dan Lin Jarvis (bos Yamaha) berbicara tentang pembalap pengganti. Mereka punya banyak pilihan, namun akhirnya memilih saya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement