Selasa 19 Sep 2017 09:33 WIB

Promotor GP Jerman Rugi 14 Miliar

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Jorge Lorenzo beraksi di GP Sachsenring.
Foto: EPA/Jan Woitas
Jorge Lorenzo beraksi di GP Sachsenring.

REPUBLIKA.CO.ID, SACHSENRING -- Promotor GP Jerman di Sirkuit Sachsenring mengalami defisit alias kerugian 900 ribu euro atau sekitar Rp 14,3 miliar. Ini dikarenakan renovasi sirkuit nonpermanen di salah satu sektor lintasan ini menelan biaya hingga 1,7 juta euro atau sekitar Rp 27 miliar pada 2011.

Dana yang dihabiskan untuk sirkuit nonpermanen ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Angkanya menjadi tiga juta euro atau Rp 47,7 miliar pada 2012, bahkan menjadi empat juta euro atau Rp 63,7 miliar tahun ini.

Kenaikan perawatan dan pembaharuan sirkuit nonpermanen ini membuat promotor harus menaikkan harga tiket penonton hingga 30 persen. Dilansir dari Speedweek, Selasa (19/9), penonton akhirnya memilih menyaksikan pertandingan balap kelas primer tersebut dari rumah.

Selama tiga hari menjelang pelaksanaan GP Sachsenring beberapa waktu lalu, penonton yang datang hanya 47.610 orang, lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.

Selama bertahun-tahun, Sachsenring Rennstrecken-Management GmbH (SRM) selaku promotor menutupi biaya defisit dari Saxony Free State. Namun setelah pembayaran lebih dari dua juta euro, hal ini dinyatakan ilegal dan bertentangan dengan hukum yang berlaku di Uni Eropa. SRM akhirnya mengalami gejolak keuangan.

Dorna, Fedration Internationale de Motocyclisme (FIM), dan Allgemeiner Deutscher Automobil-Club (ADAC) mencari alternatif solusi untuk 2018. SRM tidak dapat lagi mengepalai GP Jerman tahun mendatang.

SRM menolak meruntuhkan sektor 11 yang dianggap tikungan maut di lintasan Sachsenring. Pengelola bersikeras membangun sirkuit nonpermanen, sembari meninggikan bangunan setengah meter dan menambah luasan gravel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement