Kamis 10 Aug 2017 11:31 WIB

Crutchlow Merasa Dibohongi Dokter

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Cal Crutchlow
Foto: EPA/Jose Manuel Vidal
Cal Crutchlow

REPUBLIKA.CO.ID, BRNO -- Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow disalip di sektor terakhir oleh pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. Crutchlow harus merelakan urutan keempatnya dan merosot kelima justru di lap terakhir.

Crutchlow menderita patah tulang belakang setelah kecelakaan pada latihan bebas ketiga. Ia merasa dibohongi tim medis dengan kondisinya yang sesungguhnya. Pembalap Inggris itu bercerita dia mendatangi Rumah Sakit Brno sebelum kualifikasi, namun dokter di sana tidak melakukan CT scan.

Ia menjelaskan menjalani x-ray di Clinica Mobile untuk mendeteksi patah tulang, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Brno untuk CT scan. Sayangnya rumah sakit setempat tidak siap dan tak seorang pun ada di sana.

Ia mengatakan harus menjalani CT scan sebelum latihan bebas dimulai maksimal malam harinya. Sebab, ia ingin memastikan semuanya sebelum uji coba karena para dokter bilang hanya butuh waktu satu jam dan dia bisa kembali ke babak kualifikasi.

"Saya menunggu untuk bertemu dokter, tapi sayangnya tidak dilakukan CT scan. Saya akhirnya kembali melaju di kualifikasi karena dokter di sana mengatakan saya fit, sehingga saya kembali ke motor saya," katanya, dilansir dari Speedweek, Kamis (10/8).

Tiga orang dokter MotoGP, yaitu Charte, Mir, dan Zasa tampaknya tidak yakin dengan kondisi Crutchlow. Jika fraktur tulangnya tidak stabil maka sangat berbahaya.

Namun dia tetap memaksa balapan. Sebab, kata dia, para dokter MotoGP tidak bisa menghentikannya karena dokter sebelumnya menyatakan dia sehat dan bisa kembali ke trek.

"Saya menghormati mereka sebagai dokter. Mereka sangat baik dan saya percaya 100 persen. Tapi, saya harus membuat keputusan sendiri. Honda juga kurang berkenan, tapi saya ada untuk balapan dan merasa baik-baik saja," kata Crutchlow.

Crutchlow mengatakan jika fraktur tulangnya dalam pemeriksaan selanjutnya dinyatakan tidak stabil, dia baru akan berhenti balapan sementara. Ayah satu anak ini tak ingin mengambil risiko balapan dengan kondisi tidak fit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement