Jumat 24 Feb 2017 20:19 WIB

Rio Haryanto Optimistis Kembali Mengaspal di F1 pada 2018

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Rio Haryanto.
Foto: REUTERS/Brandon Malone
Rio Haryanto.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mantan pembalap Formula Satu (F1) asal Indonesia, Rio Haryanto hanya menjadi penonton pada musim balapan 2017. Tapi, dia optimistis akan kembali mengaspal musim depan. Ia mengungkapkan, segala cara sedang dia susun dalam setahun ini agar bisa kembali mengemudikan jet darat.

"Tahun ini, terpaksa off di F1," kata Rio kepada Republika.co.id, saat ditemui di Bandara Adi Sumarmo, Solo, pada Jumat (24/2).

Rio memang mengaku, terhentinya karier balapan musim ini salah satunya memang lantaran biaya. Pembalap 24 tahun itu mengatakan, pembiyaan balapan F1, memang terbilang besar.

Tetapi, kata dia, jika persiapan tahun ini matang tak menutup pintu dirinya kembali hadir pada balapan musim depan. "Insya Allah tahun depan saya bisa lagi. Mudah-mudahan bisa," ujar dia.

Rio mengungkapkan, kegagalan tahun ini tampil di F-1, bukan tak dia hindari. Banyak jalan, yang dilaluinya bersama menejemen agar kembali mengendarai jet darat. Termasuk saat menawarkan partisipasi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Akan tetapi, jalan tersebut menuai jalan buntu.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), kata dia, hanya bisa mengupayakan pendanaan. Tapi, tetap sulit terealisasi. Sedangkan PT Pertamina tak lagi membiayai aksi balapannya. "Pemerintah sudah tidak bisa dan Pertamina sudah enggak lagi. Dirutnya diganti," kata dia.

Pembalap asal Solo itu juga menceritakan, sebenarnya ia berpeluang mentas musim ini. Tapi tim Sauber disebutnya terburu-buru soal pendanaan. "Saya punya kesempatan bersama Sauber musim ini. Tapi telat. Sauber minta pembiyaan yang sedang kami cari waktu itu," tuturnya

Kalender F-1 2016, Rio Haryanto menjadi satu-satunya pebalap Indonesia yang mampu mengaspal di balapan tersebut. Ketika itu, dia bergabung dengan tim balapan asal Inggris, Manor Racing. Menejemen Rio, Kiky Sport, membutuhkan dana tak kurang dari Rp 215 miliar agar bisa tampil satu musim penuh di F-1 2016. 

Kurangnya pembiyaan, membuat Manor mendepak Rio di tengah jalan. Rio bersama sejumlah sponsor, termasuk Pertamina hanya mampu membayar sekitar Rp 100 miliar. Jumlah tersebut, cuma bisa mengantarkan Rio sampai seri balapan ke-12 dari 21 kalender lengkap F1 2016.

Akan tetapi, nasib Manor pun menyusul karam. Akhir musim balapan tahun lalu, Manor pun mengalami kebangkrutan dan tak lagi menjadi tim peserta pada balapan F1.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement