Jumat 06 Jan 2017 20:21 WIB

Kemenpora tak Punya Solusi untuk Rio

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Rio Haryanto
Foto: Antara
Rio Haryanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku tak punya jalan keluar terkait nasib pembalap Formula One (F1) Rio Haryanto. Juru Bicara di Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengungkapkan pembalap asal Solo, Jawa Tengah (Jateng) tersebut, diyakini tak lagi bisa menjajal aspal jet darat internasional, untuk kalender balapan 2017.

Gatot mengatakan, pembiyaan masih menjadi sebab terganjalnya Rio balapan F-1 tahun ini. "Kami sangat kecewa tentunya. Tapi kalau tidak ada duitnya (biaya balapan) mau bagaimana," kata dia, di Jakarta, Jumat (6/1). Gatot pun mengatakan, kementeriannya tak punya alokasi pendanaan lebih agar bisa membantu pebalap 23 tahun tersebut, tak absen di kalander F1 musim ini.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga Kemenpora tersebut menyampaikan, sebetulnya kepastian tentang Rio tak bisa ikut balapan tahun ini pada pengujung Desember 2016. Ketika itu, Gatot menerangkan, Pertamina Persero, sebagai sponsor utama Rio di dalam negeri tak mau mengeluarkan dana balapan jika Rio masih bersama tim Inggris, Manor Racing.

Gatot menjelaskan, Pertamina beralasan, biaya Rio bersama Manor Racing terlalu tinggi dan tak sesuai harapan. Perusahaan milik negara tersebut, akan bersedia membiayai Rio kembali, jika pebalap F1 pertama kepunyaan Indonesia itu, bergabung bersama tim dari Swiss, Sauber. “Biaya untuk Sauber, sama dengan Manor. Tapi Sauber punya peringkat yang lebih baik dari Manor," ujar dia. 

Pertamina pun, kata Gatot, sudah bertemu dengan perwakilan Sauber di Sepang, Malaysia. Akan tetapi, pertemuan tersebut tak menghasilkan apa pun. "Sauber meminta keputusan tanggal 23 Desember. Tapi, Pertamina belum bisa memberikan kepastian pada tanggal itu," sambung dia.

Karier Rio Haryanto di F1 memang berakhir tak menggembirakan musim lalu. Kesempatan pertamanya menjajal balapan paling bergengsi di dunia tersebut, berakhir pada tengah musim dengan cuma menjalani 12 dari 21 seri balapan sepanjang 2016. Biaya yang menjadi sebab kegagalannya Rio membalap selama satu musim penuh. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement