Senin 20 Jun 2016 02:41 WIB

Ini Kata Rio Haryanto Usai Finis Paling Buncit di GP Eropa

Rio Haryanto
Foto: REUTERS/Jason Reed
Rio Haryanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Formula Satu (F1) Indonesia Rio Haryanto mengaku terhambat dalam perlombaan Grand Prix Eropa di Sirkuit Kota Baku Azerbaijan, Ahad (19/6). Situasi kurang baik didapatnya setelah tabrakan pada tikungan pertama.

"Bukan sebuah perlombaan yang bagus bagi saya hari ini. Saya terlibat insiden pada tikungan pertama yang merusak sayap depan mobil dan saya harus berhenti dan masuk pit pada akhir lap pertama," kata Rio seperti tercantum dalam halaman Facebook resmi tim Manor Racing, Senin (20/6) dini hari.

Pembalap Manor Racing bernomor mobil 88 itu mengawali perlombaan sebanyak 51 lap dengan jarak total 306,049 kilometer itu pada posisi 16 di depan rekan satu timnya Pascal Wehrlein yang menempati posisi 17. Namun, Rio menyelesaikan perlombaan pada posisi terakhir yaitu posisi 18 setelah masuk pit stop pada lap pertama selama 33,405 detik.

"Tentunya, penggantian sayap depan membutuhkan waktu pit stop yang lebih lama. Ketika kembali ke perlombaan, posisi saya langsung tercecer ke belakang," ujar pembalap asal Solo Jawa Tengah itu.

Rio menjelaskan timnya memutuskan untuk memakai ban Soft dan bertahan dengan strategi satu stop. "Tapi, 49 lap merupakan tugas yang berat untuk tipe ban itu. Saya harus mengatasi tingkat degradasi ban yang tinggi. Titik pengereman pun berubah setiap saat," ujar pembalap berumur 23 tahun itu.

Meskipun terseret pada posisi buncit dalam perlombaan Grand Prix Eropa itu, Rio tetap optimistis dengan perlombaan di Azerbaijan menyusul hasil bagus pada sesi kualifikasi serta menuntaskan perlombaan tanpa ada masalah pada mobil MRT05.

Sementara, Pascal terpaksa gagal melanjutkan perlombaan di Sirkuit Baku karena masalah pengereman. Padahal, pebalap asal Jerman itu sempat menempati posisi ke-10 pada lap ke-13 karena belum pernah masuk pit stop. 

Direktur Manor Racing Dave Ryan mengatakan tim asal Inggris itu sengaja membedakan strategi antara Rio dengan Pascal pada Grand Prix Eropa. "Setelah melihat hasil kualifikasi yang bagus dan menyaksikan dua perlombaan GP2 yang diwarnai Safety Car, kami memisahkan strategi antara kedua mobil untuk menjangkau setiap kemungkinan," ujar Dave. Dave menambahkan timnya masih akan berjuang pada perlombaan berikutnya pada Grand Prix Austria di Sirkuit RedBull Ring pada 3 Juli mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement