Selasa 24 May 2016 17:54 WIB

Strategi Pit Stop Kunci Sean Gelael di Monako

Pembalap muda Indonesia Sean Gelael.
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Pembalap muda Indonesia Sean Gelael.

REPUBLIKA.CO.ID,  MONAKO  --  Strategi pit stop akan dijadikan andalan bagi pembalap Indonesia yang memperkuat tim Pertamina Campos, Sean Gelael untuk meraih hasil terbaik pada seri dua kejuaraan balap GP2 di Sirkuit Monte Carlo, Monako, 17-18 Mei.

"Strategi pit stop untuk balapan feature akan sangat krusial. Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit. Kita tidak boleh kehilangan banyak waktu saat penggantian ban karena nantinya bisa terhambat saat masuk lintasan," kata Sean Gelael dalam keterangannya yang diterima media di Jakarta, Selasa (24/5).

Pembalap berusia 19 tahun yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia ini sedikit banyak sudah mengetahui karakter lintasan balap sirkuit jalan raya Monako itu. Sean sebelumnya pernah merasakan ketatnya persaingan pada World Series Renault 3.5 2015 dan mampu finis di urutan kedelapan.

Selain strategi pit stop, pembalap Pertamina Campos yang bertandem dengan Mitch Evans itu menegaskan jika kualifikasi juga akan menjadi kunci. Dengan hasil bagus pada kualifikasi maka akan menentukan peluang untuk meraih hasil terbaik menyusul sulitnya lintasan untuk menyalip pembalap didepannya.

"Di Sirkuit Catalunya pembalap punya kesempatan banyak menyalip mobil lain, di Monako akan sangat sulit sekali. Ruang untuk menyalip sangat sempit. Kita juga harus konsentrasi penuh karena di sini sama sekali tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun," kata Mitch Evans.

Dibanding sirkuit lainnya, lintasan balap di Monte Carlo memang paling menantang. Sudah menjadi pemandangan umum jika mobil pengaman atau safety car masuk lintasan atau balapan dihentikan karena adanya kecelakaan antar pembalap. Sirkuit sepanjang 3,340 kilometer ini memiliki tikungan tajam berkecepatan rendah.

Setidaknya ada tiga titik dimana para pebalap bisa menyalip pembalap lain. Pertama di tikungan Sainte Devote yang menanjak dan berikutnya di tikungan hairpin Grand Hotel yang tajam.

Kesempatan lainnya yakni saat pembalap mencapai puncak kecepatan tertinggi setelah melewati terowongan jelang chicane. Namun, pebalap dituntut konsentrasi yang tinggi karena selain lintasannya sempit, permukaan trek sirkuit juga cukup bergelombang.

Yang menarik, pada balapan di Monako, tim akan disediakan ban berkompon soft dan supersoft. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan dan potensi kecelakaan pada babak kualifikasi untuk memperebutkan posisi start, penyelenggara GP2 membagi pebalap dalam dua grup yang setiap grup terdiri dari 11 pembalap. Grup pertama perserta dengan nomor mobil genap, sedangkan grup kedua dengan nomor mobil ganjil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement