Senin 25 Apr 2016 07:38 WIB

Rossi: Jerez Kunci Kekuatan Semua Race Eropa

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
Pembalap asal Italia Valentino Rossi (kiri) dari Movistar Yamaha dan Andrea Iannone (kanan) sedang pemanasan di Jerez Circuit sebelum dimulainya balapan MotoGP di Jerez, Ahad (24/4).
Foto: EPA/Jose Manuel Vidal
Pembalap asal Italia Valentino Rossi (kiri) dari Movistar Yamaha dan Andrea Iannone (kanan) sedang pemanasan di Jerez Circuit sebelum dimulainya balapan MotoGP di Jerez, Ahad (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JEREZ -- Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi menunjukkan prestasi gemilang dengan meraih podium pertamanya sepanjang perhelatan MotoGP tahun ini. The Doctor start dari pole position di Sirkuit Jerez, Spanyol sejak terakhir melakukannya di 2005.

"Bagiku, Jerez penting karena potensimu diukur di sini. Jika kamu kuat di Jerez, kamu juga kuat di seluruh race Eropa. Tapi, mungkin ini benar, mungkin juga tidak," kata Rossi, dilansir dari Crash, Senin (25/4).

Menanggapi tantangan berikutnya di Sirkuit Le Mans, Prancis, penunggang kuda besi bernomor 46 ini mengatakan, trek pekan depan salah satu favorit Yamaha. Meski demikian, tantangan di Le Mans lebih besar sebab cuaca di sana sering di luar prediksi.

"Aku suka Le Mans, tapi kondisinya bisa saja dipersulit cuaca. Kami akan bekerja sebaik hari ini pada Jumat nanti di Le Mans," tambahnya.

Rossi sukses mengoleksi enam kali kemenangan di Jerez sepanjang karier balapannya. Capaiannya akhir pekan lalu memperketat ketertinggalan poinnya dari jagoan Repsol Honda, Marc Marquez menjadi 24 poin. Rekan setimnya, Jorge Lorenzo sempat memberikan perlawanan dengan mencoba menyalip Rossi memasuki lap ke-10, namun gagal.

Rossi terus melaju kencang dan memperlebar gap hingga jarak tiga detik dari Lorenzo dan Marquez. Rossi mengaku dia juga mengalami masalah yang sama dengan Lorenzo, yaitu frekuensi spin ban belakangnya berlebihan. Hal itu kerap terjadi di trek lurus, khususnya di lap 10 dan 12.

Spin terlampau sering berpotensi membuat ban terlalu panas dan akhirnya motor bergetar, hingga bisa menyebabkan kecelakaan. Untungnya juara dunia sembilan kali itu mengakalinya dengan melaju cepat di sejumlah sudut dan tikungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement