Jumat 04 Mar 2016 13:01 WIB

Fernando Alonso Kecam 'Kekacauan' di F1

Fernando Alonso
Foto: EPA/Peter Steffen
Fernando Alonso

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  -- Lewis Hamilton dan Fernando Alonso, dua pebalap dengan total raihan lima gelar dunia, menyebut Formula 1 (F1) pada Kamis (3/3) sebagai olahraga yang telah 'kacau' dengan rumitnya peraturan-peraturan dan ketidak pastian arah.

Hamilton, yang dapat memenangi gelar beruntun ketiga bersama Mercedes pada musim ini dan yang keempat sepanjang karirnya, ditanyai sepanjang tes pra musim apakah ia merasa bahwa olahraga itu telah 'kacau', kurang atau tidak sehat.

"Saya mungkin akan mengatakan dua yang pertama," ucapnya pada konferensi pers. "Saya tidak akan berkata terlalu banyak tentang hal itu, namun saya setuju dengan dua yang pertama."

Dengan balap pembuka kejuaraan 2016 dilangsungkan di Australia kurang dari dua pekan lagi, olahraga ini belum memutuskan format kualifikasi yang akan diterapkan musim ini dan kapan versi baru mungkin akan diperkenalkan.

Perubahan itu diumumkan pada pekan lalu namun sosok penting Formula 1 Bernie Ecclestone mengatakan peranti lunak yang diperlukan mungkin belum siap tepat waktu untuk Melbourne.

Manajer-manajer tim kemudian menyetujui adanya perubahan, dengan sisten gugur (knock out) untuk dua fase pertama namun kembali mendukung format lama untuk terakhir kalinya. Bagaimanapun, hal ini masih belum diputuskan oleh FIA.

"Itu bagus, itu oke. Kenapa orang-orang lebih bingung," kata Hamilton mengenai rencana perubahan kualifikasi menjadi format eliminasi.

Terdapat juga ketidak pastian mengenai peraturan-peraturan di masa yang akan datang, dengan adanya upaya untuk mencapai kesepakatan untuk 2017, ketika mobil-mobil diperkirakan telah menjadi lebih cepat, lebih agresf, dan lebih sulit untuk ditangani, mulai didiskusikan lebih lanjut.

"Itu menyedihkan. Saya sedih," kata Alonso. "Saya sedih untuk olahraga ini... Ini tidak terlihat benar dari luar ketika dalam satu pekan kami mengubah format kualifikasi sebanyak tiga kali,".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement