REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (persero) menolak pertimbangan terkait untung-rugi dari sisi komersial dalam usahanya mendukungan Rio Haryanto tampil di Formula 1. VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, kontrak dengan Rio sebetulnya sudah rapi.
"Kita BUMN 100 persen saham negara. Benar-benar representasi di bidang migas. Gimana alat negara sukses di internasional. Kalau mikir untung-rugi, gak akan jalan. Kalau dari sisi branding, dapat leverage. Itu keyakinan," kata Wianda, Kamis (18/2).
Wianda menyebut, dukungan perusahaan terhadap Rio lebih pada tanggung jawab sebagai BUMN besar yang mewakili Indonesia, serta di satu sisi Pertamina ingin mendapat branding yang kuat secara internasional.
"Kita mau branding menonjol. Dan, juga yang penting visi Pertamina dan berlaga. Ada GP2 level internasional. Kita sudah dampingi sejak 2010. Bisa prestasi dari sisi komersial. Range skala internasional dan ini prestisius. Kami harapkan branding Pertamina," kata Wianda.
Wianda menambahkan, Rio sendiri bukan hanya role model bagi Pertamina, melainkan lebih kepada Indonesia. Artinya, menurut dia, Rio sendiri secara resmi adalah wakil Indonesia.
"Kalau sudah masuk F1, tidak ada batasan untuk berprestasi setinggi mungkin. Sudah gak bisa lagi. Rio buktikan dia sudah masuk ke level itu. Inspirasi kejar cita-citanya. Mau gak mau akhirnya kerja keras," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
