Kamis 08 Oct 2015 20:27 WIB

Rio Haryanto Ingin Tampil Maksimal di GP2 Rusia

Rio Haryanto
Foto: Pertamina
Rio Haryanto

REPUBLIKA.CO.ID, SOCHI  -- Pebalap nasional Rio Haryanto bertekad bisa tampil maksimal pada seri kesembilan lomba balap mobil GP2 Series di Sirkuit Autodorm Sochi, Rusia, 9 hingga 11 Oktober 2015. Pebalap yang mendapat dukungan penuh dari Pertamina tersebut menginginkan kembali naik podium di Rusia.

Dalam dua seri terakhir, kendala di luar kendali membuat Rio kehilangan podium yang sudah berada dalam jangkauan. Dari penalti yang dirasa tidak adil, kerusakan diffuser mobil, hingga mesin yang sudah kehilangan tenaganya.

Meskipun demikian, Rio tidak larut dalam rasa kekecewaan yang berlebihan dan tetap optimistis menghadapi balapan di Rusia akhir pekan ini. Cep Goldia, Media Relations Rio Haryanto, dalam surat elektroniknya yang diterima, Kamis (8/10), mengatakan pebalap yang mendapat dukungan penuh dari Pertamina itu menginginkan hasil maksimal di Rusia.

Rio akan memakai mesin baru di Sirkuit Sochi Autodrom karena telah melewati syarat jarak tempuh minimum 3.200 km. Beberapa mobil dari tim lain sebelumnya sudah mengganti mesin sejak seri Italia karena mereka telah menjalani masa uji coba pramusim lebih panjang. Mesin baru di mobil Campos Racing tunganggan Rio diharapkan akan semakin membuka peluang Merah Putih kembali berkibar di arena kompetisi global.

Selama jeda antara ronde Italia dan Rusia, Rio mengisi banyak waktunya dengan rutinitas latihan. Rio dibantu oleh dua pelatih, yakni Moises Vila Blanch asal Spanyol dan Dennis van Rhee dari Belanda.

Aktivitas seperti lari, berenang, push-up, dan bersepeda menjadi kegiatan sehari-hari Rio jelang balap. Tanpa henti, Rio memperkuat fisik dan mentalnya sebagai bekal perjuangan mengharumkan Indonesia di bidang olahraga internasional.

Sirkuit Sochi Autodrom yang memiliki panjang lintasan 5,848 km terletak di dekat arena kompetisi Olimpiade. Trek yang pertama kali menggelar balapan GP2 Series pada tahun 2014 memiliki permukaan yang halus, disertai variasi tikungan berkecepatan sedang dan beberapa titik untuk menyalip. Uniknya, sekitar 1,7 km dari lintasan sirkuit juga merupakan jalan raya yang dibuka untuk umum di luar waktu perlombaan.

Meskipun aspal sirkuit tidak terlalu berperan dalam tingkat degradasi ban, manajemen keausan ban akan tetap krusial mengingat tikungan tiga dapat memberikan beban yang sangat besar di sisi kanan roda. Dalam kunjungan kedua kalinya di Rusia, Pirelli akan kembali menyediakan ban berkompon medium dan soft.

Rio mengatakan Sirkuit Sochi Autodrom baru menggelar balapan GP2 tahun lalu dan saya banyak mempelajari racing line dari latihan di simulator. Kesempatan menyalip paling besar terdapat di tikungan kedua dimana mobil GP2 melaju dari sekitar 300 km/jam dan mengerem keras untuk menikung ke kanan.

"Tikungan ketiga sangat krusial bagi pebalap karena di sana ban kanan belakang akan sangat tertekan. Karakter sirkuit ini mirip dengan sirkuit jalan raya Valencia dengan tikungan-tikungan berkecepatan sedang yang mengalir," kata Rio.

"Terima kasih kepada para fans dan sahabat yang makin mendukung saya untuk tampil di F1 musim depan. Saya semakin bersemangat dalam perjuangan mengibarkan Merah Putih di tiga ronde GP2 Series yang tersisa," kata Rio menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement