Rabu 07 Oct 2015 12:54 WIB

Sejumlah Menteri dan Wantimpres Bahas Perhelatan MotoGP di Indonesia

Menpora Imam Nahrawi.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Menpora Imam Nahrawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bersama beberapa menteri lain pada Rabu (7/10) pagi menghadiri rapat terbatas bersama Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) membahas kesiapan Indonesia sebagai penyelenggara lomba motor Grand-Prix (MotoGP) di Kantor Wantimpres, Jakarta.

"Gagasan penyelenggaraan Grand-Prix direspons langsung oleh Presiden Jokowi. Sebab menurut data, orang Indonesia menjadi penonton terbanyak Formula 1 di Singapura dan Malaysia," kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa.

Selain Menpora, hadir dalam rapat ini Menteri PUPR Basuki Hadimoelyono, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Tinton Suprapto, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Nanan Soekarna, hingga anggota DPR sekaligus pembalap Ananda Mikola.

"Kita tidak dapat berlama-lama mendiskusikan MotoGP. Saya sudah sampaikan juga soal anggaran ke DPR. Pemerintah sangat serius menyiapkannya. Hasil yang nanti akan dicapai adalah peningkatan ekonomi, sektor pariwisata, dan seterusnya," ujar Imam.

Imam mengatakan anggota DPR mempertanyakan status sirkuit Sentul, jika statusnya jelas maka DPR akan mudah menyetujuinya. Menteri pariwisata Arif Yahya mempertegas balapan MotoGP memiliki dampak sangat besar.

"Siaran langsungnya akan disiarkan ke 207 televisi dan 60 negara. Nilai bisnisnya sekitar 3 triliun (Rp). Menpar akan membantu dukungan promosi," ucap Arif.

Menteri Pembangunan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimoelyono menyatakan telah membicarakan dengan para dirjen di kementeriannya.

"Negara sekecil Singapura bisa menyelenggarakan. Tentu kita sangat bisa. Kementerian PUPR siap membantu infrastrukturnya," kata Basuki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement