Senin 03 Aug 2015 07:06 WIB

Pembalap MotoGP Tatap Paruh Kedua

Rep: c19/ Red: Fernan Rahadi
Italian MotoGP rider Valentino Rossi (R) of the Movistar Yamaha MotoGP team is on his way to win the Motorcycling Grand Prix TT Assen at the TT Circuit in Assen, Netherlands, 27 June 2015. Rossi won ahead of second placed Spanish rider Marc Marquez (L) of
Foto: EPA/BAS CZERWINSKI
Italian MotoGP rider Valentino Rossi (R) of the Movistar Yamaha MotoGP team is on his way to win the Motorcycling Grand Prix TT Assen at the TT Circuit in Assen, Netherlands, 27 June 2015. Rossi won ahead of second placed Spanish rider Marc Marquez (L) of

REPUBLIKA.CO.ID, ASSEN -- Paruh kedua MotoGP musim ini dimulai 9 Agustus mendatang. Tetapi sejumlah pembalap sudah ancang-ancang memanfaatkan waktu jeda seusai melewati paruh pertama yang melelahkan. Persaingan di papan atas klasemen juga semakin sengit, terlebih juara bertahan Marc Marquez dianggap kembali menjadi ancaman besar. Pembalap berjuluk Bayi Alien itu telah kembali ke performa terbaiknya.

Setelah mengukir hat-trick jatuh alias gagal finis di tiga seri, Marquez langsung membuat publik terperangah dengan finis kedua di Grand Prix (GP) Assen Belanda dan menjuarai GP Jerman. Dia finis satu-dua dengan tandemnya Dani Pedrosa dan mempecundangi pemuncak klasemen, Valentino Rossi yang finis ketiga di GP Jerman.

Sudah menjadi rahasia umum, kembalinya performa ciamik Baby Alien lantaran dia tengah nyaman dengan RC213V-nya. Marquez membuktikan pada timnya keinginan menggunakan sasis lama, 2014, telah mengoptimalkan penampilannya di lintasan.Marquez menyebut kerap kesulitan di tikungan saat kuda besinya menggunakan kerangka pengembangan anyar dari tim Honda.

Sementara, berbicara tentang perebutan gelar juara dunia, dia memang tak menyangkal peluangnya teramat berat. Berbeda dengan kedigdayaan Marquez dua musim lalu, jagoan Honda Repsol itu kini terpaut jarak sangat jauh, 65 poin di tabel klasemen dari andalan Yamaha Movistar Rossi. Sejatinya boleh dianggap Marquez bisa juara andai rival-rivalnya tampil inkonsisten pada sembilan balapan sisa.

Mengingat Marquez sudah gagal finis tiga kali, mengharapkan Rossi jatuh dengan jumlah yang sama pun menjadi suatu hal yang muskil. Tetapi bukan Marquez jika tanpa ambisi menyalak. Pembalap berusia 22 tahun itu mengibaratkan kesempatannya menjadi juara bagai sebuah lotere. Terkesan memerlukan keajaiban untuk meraih keberuntungan, namun peluang tetaplah selalu ada.

"Gelar juara dunia? Ini sesulit memenangkan lotere. Tetapi Anda membeli tiket karena Anda percaya bahwa Anda memiliki kesempatan untuk menang. Anda harus percaya bahwa Anda bisa melakukannya," kata Marquez dalam wawancara dengan Cycle World.

Rider asal Spanyol itu percaya diri mampu memenangkan banyak balapan berikutnya. Soal kekecewaannya di paruh pertama, Marquez mengatakan ia masih berusia 22 tahun dan masih dalam tahap belajar. Bagaimanapun, selain tujuan timnya membidik kemenangan di setiap balapan sisa, yang terpenting adalah rasa nyaman dengan tunggangannya.

"Yang terpenting kami mendapatkan kembali feeling mengemudi. Kembali menggunakan sasis 2014 mengembalikan kepercayaan diri kami yang hilang," lanjutnya.

Marquez juga belum dicoret dari peta persaingan Rossi. The Doctor sama sekali enggan meremehkan ancaman besar Marquez, meskipun rival mudanya itu duduk di posisi empat klasemen. Rossi mengakui timnya tidak ingin membuat kesalahan bodoh dengan berpikir Marquez tidak bisa memenangkan kejuaraan. Sekarang, kata Rossi, Marquez boleh jauh di belakang, tapi dia akan kembali kuat.

"Saya pikir ada tiga trek berikutnya di mana Marc akan sangat kuat, Indianapolis, Brno dan Silverstone," ujar Rossi melalui Autosports.

Juara dunia tujuh kali di kelas MotoGP itu sadar pertempuran akan sangat sulit di paruh kedua. Tetapi ia optimistis timnya memiliki beberapa strategi tersisa dimana tim Garputala bakal sangat kompetitif dan berjuang lebih demi meraup pundi-pundi kemenangan. Tahun lalu, pembalap berusia 36 tahun itu merasa telah membalap cukup baik di paruh kedua. "Tetapi tahun ini justru kami berada dalam posisi yang lebih kuat," katanya menambahkan.

Rossi yang kini memimpin dengan 179 poin itu terpaut 13 angka dari rekan setimnya Jorge Lorenzo di posisi dua. The Doctor yang berharap menambah koleksi gelarnya  menjadi delapan di kejuaraan dunia MotoGP itu tetap percaya diri menuju sembilan balapan paruh kedua pasca-liburan musim panas ini. Adapun Tim Forward Yamaha yang diwakili Loris Baz dan Stefan Bradl bakal absen di seri ke-10, Indianapolis karena penangkapan tim prinsipal Giovani Cuzari soal tuduhan pajak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement