Sabtu 28 Jun 2014 11:20 WIB

Ducati Akan Berhenti Jual Motor

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Didi Purwadi
Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso.
Foto: Reuters/Max Rossi
Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pemberlakuan regulasi baru terkait kelas Open membuat Ducati mengubah strategi pemasaran di ajang MotoGP. Pabrikan asal Italia itu berencana menyetop penjualan motor Desmosedici.

General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, mengatakan kebijakan tersebut dijadwalkan akan berlaku mulai musim depan. Sebagai gantinya, Ducati akan menawarkan produk mereka dalam sistem sewa.

"Kami mempertimbangkan untuk menawarkan paket sewa, tak lagi menjual motor-motor kami," kata dia seperti dilansir Autosport.

Kerja sama dalam format sewa, imbuh Dall'Igna, saat ini telah dilakukan Ducati bersama tim Pramac. Menurut dia, model kerja sama seperti itu akan lebih menguntungkan bagi Ducati maupun tim pemakai Desmosedici.

Untuk musim depan, Dall'Igna menargetkan bisa menyewakan produknya kepada empat hingga enam tim. Dall'Igna memaparkan mulai musim depan Ducati akan fokus mengembangkan spesifikasi mesin di kelas Open.

Hal ini ditujukan untuk menghindari regulasi larangan pengembangan mesin di tengah musim yang berlaku di kelas Factory. Agar bisa kompetitif dengan regulasi kelas Open, Ducati akan menambah bujet pengembangan mesin.

"Kami akan memproduksi motor 2015 dengan dana sama besar yang dikeluarkan para kompetitor," ujarnya.

Saat ini, Honda merupakan satu-satunya pemasok mesin yang memasarkan produknya dengan sistem jual di MotoGP. Pemasok mesin lain, Yamaha, telah beralih ke sistem sewa.

Pembalap Forward Racing, Aleix Espargaro, misalnya, menggunakan mesin YZR-M1, bodi, dan sayap yang disewa dari Yamaha. Hingga seri ketujuh musim ini, Ducati telah membukukan satu podium melalui Andrea Dovizioso.

Dall'Igna berharap musim depan Ducati bisa lebih kompetitif. Sebab, Desmosedici musim 2015 merupakan motor Ducati pertama yang secara keseluruhan didesain oleh Dall'Igna sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement