Rabu 12 Sep 2012 13:37 WIB

Carut Marutnya Venue PON XVIII Riau

Kembang api menyala menandai dibukanya Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Riau, Selasa (11/9).
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Kembang api menyala menandai dibukanya Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Riau, Selasa (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PON XVIII Riau resmi dibuka Selasa (11/9) malam oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun permasalahan nampaknya tak henti mampir ke pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.

Setelah robohnya kanopi venue tenis beberapa waktu lalu, beberapa venue di PON Riau dinilai banyak yang belum siap. "Arena pertandingan bilyard di Riau Town Square sangat tidak memadai. Arena di lantai dua yang belum jadi dipaksakan dibuat di lantai satu sehingga jadi sempit," ungkap anggota DPR Komisi X Ahmad Zainudin dalam pesan singkatnya kepada ROL Rabu (12/9).

Ahmad mendapati lantai satu yang seharusnya menjadi sarana penunjang arena bowling dipaksakan menjadi arena bilyard sehingga tidak ada ruang memadai untuk suporter dan tempat menunggu atlet.

"Tidak hanya itu, arena softball hanya tempat bertandingnya yang siap sementara tempat latihan memukul dan melempar belum ada yang jadi bahkan bertumpuk material bangunan di lokasi," imbuhnya saat kunjungan tiga hari ke arena PON XVIII Riau.

Yang terbaru adalah ditundanya pertandingan menembak nomor 25 meter akibat jebolnya dinding menembak saat dipakai latihan. Ahmad menuturkan tempat menembak belum sesuai standar dan belum ada sertifikasi dari PBB Perbakin. "Jadi kalau nanti misal ada rekor baru, tidak bisa diakui," ujar legislator PKS ini.

Ahmad melihat secara umum, PON XVIII Riau belum siap dan harus menjadi pelajaran penting bagi pemerintah sehingga PON XIX Jawa Barat tidak mengulangi kesalahan PON Riau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement