Sabtu 11 Aug 2012 19:03 WIB

Krisis, Yunani Ngotot Gelar Balapan F1

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Chairul Akhmad
Mobil-mobil balap F1 saat berlaga di lintasan.
Foto: AP
Mobil-mobil balap F1 saat berlaga di lintasan.

REPUBLIKA.CO.ID, PIRAEUS – Yunani yang tengah dilanda krisis finansial, berniat menggelar seri balapan mobil Formula 1 (F1). Negeri Dewa-Dewa ini berharap gelaran F1 bisa membantu memulihkan kondisi finansial yang ada.

Rencana untuk menggelar seri balapan jet darat di Yunani telah didiskusikan sejak Juni 2011 lalu. Sebuah sirkuit rancangan seorang arsitek lokal rencananya akan dibangun di lokasi seluas 210 ribu meter persegi di daerah Drapetsona, Piraeus.

Secara teknis lintasan tersebut direncanakan memiliki panjang 5,1 km, 25 tikungan dan satu lintasan lurus panjang, dengan laju melawan arah jarum jam.

"Kami harus mendukung seluruh proyek yang dapat memasarkan nama Yunani. Kemungkinan Drapetsona menggelar seri balapan F1 akan sangat penting buat pengembangan Piraeus," kata  Menteri Olahraga Yunani, Konstantinos Cavaras kepada Autoweek seperti dikutip Planet F1, Jumat (10/8) waktu setempat.

Tidak hanya Cavaras yang mendukung rencana perhelatan seri balapan mobil F1 di Piraeus, Menteri Kebudayaan Yunani, Costas Tzavaras, juga demikian. Menurutnya, dengan menggelar seri balapan F1 akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi Yunani.

"Prioritas utama pemerintah saat ini adalah menciptakan instrumen pengembangan. Di dalam kondisi kritis seperti negara kami saat ini, setiap usaha untuk mempromosikan Yunani dan menarik minat internasional harus disambut dan mendapat dukungan," papar Tzavaras.

Dengan menggelar seri balapan F1, ia memproyeksikan dunia pariwisata di Yunani akan terdongkrak. Tzavaras meyakini lapangan pekerjaan baru akan tercipta nantinya.

"Lewat promosi dari pelabuhan bersejarah Piraeus dan juga pembaruan dari wilayah sekitarnya. Proyek seperti ini akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menempatkan negara kami dalam posisi baru di pentas internasional," harap Tzavaras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement