Rabu 01 Aug 2012 15:42 WIB

Bertanding Ogah-ogahan, 8 Pebulu Tangkis Putri Dinyatakan Bersalah

Meiliana jauhari (kiri) dan Greysia Polii
Meiliana jauhari (kiri) dan Greysia Polii

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Federasi Bulu Tangkis Dunia (WBF) memutuskan delapan pebulutangkis puteri bersalah, Rabu, setelah empat pasang tim ganda puteri Olimpiade tampil ogah-ogahan dan berusaha "membuang" pertandingan agar menghadapi lawan yang lebih diinginkan pada babak selanjutnya.

"Pasangan tersebut telah bersalah, dengan 'tidak menggunakan kemampuan terbaik mereka untuk memenangi pertandingan' dan 'menempatkan dirinya sendiri sedemikian rupa, sungguh menghina dan merugikan dalam olahraga," kata federasi.

Para pemain yang terlibat dalam pertandingan Selasa yaitu juara dunia Cina Wang Xiaoli dan Yu Yang, pasangan Indonesia Greysia Polii dan Meiliana Jauhari, dua ganda Korea Selatan Jung Kyung-eun dan Kim Ha-na, serta Ha Jung-eun dan Kim Min Jung.

Para penonton di Wembley Arena bahkan memaki dan mencemooh para pemain yang sengaja memukulkan kok atau melakukan servis ke arah net untuk membuang angka.

Kepala pelatih Korea Selatan Sun Han-kook mengatakan bahwa dua gandanya memang sengaja mengalah dalam pertandingan melawan ganda juara dunia Cina dan Indonesia. Namun ia mengatakan hal itu dilakukan untuk membalas tim Cina yang mengawali situasi ini.

Ia mengatakan Cina sengaja membuang pertandingan kotor pertamanya untuk memastikan pasangan andalan China Yu dan Wang tidak akan bertemu ganda nomor dua negaranya hingga babak final.

Menanggapi hal ini, delegasi olahraga Cina menyatakan pertandingan nomor ganda puteris dilakukan dengan sangat serius. Namun mereka menyatakan akan menyiapkan tim untuk melakukan investigasi.

"Komite Olimpiade Cina selalu menganjurkan untuk memelihara semangat Olimpiade ketika bermain sebagaimana semangat keadilan dan memandang ini hanya kompetisi," kata kantor berita Xinhua dalam mengutip salah satu delegasi yang tak mau menyebutkan nama.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement