Selasa 24 Jul 2012 14:10 WIB

Masalah Atlet Muslim Jelang Olimpiade

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Pelari Kanada keturunan Maroko, Muhammad Ahmad adalah satu di antara ribuan atlet muslim yang bimbang lantaran Olimpiade London 2012 bergulir bersamaan dengan Ramadhan 1433 Hijriyah.
Pelari Kanada keturunan Maroko, Muhammad Ahmad adalah satu di antara ribuan atlet muslim yang bimbang lantaran Olimpiade London 2012 bergulir bersamaan dengan Ramadhan 1433 Hijriyah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jelang Olimpiade London, para atlet muslim menghadapi pilihan sulit. Apakah melaksanakan puasa atau tidak. Atlet Judo Hammed Al Drie, merupakan salah satu muslim yang mengaku begitu berat menghadapi pilihan itu. Namun, ia percaya Allah SWT Maha Pemurah dan Penyayang. "Allah SWT begitu Pemurah meski dosa-dosa kita banyak," kata dia seperti dikutip CNN.com dan onislam.net, Selasa (24/7).

Bersaing dengan atlet terbaik dunia, sulit baginya untuk menjadi juara apabila dalam kondisi berpuasa. "Jika anda tidak makan dan minum ketika mengikuti kompetisi, anda mungkin bakal pingsan," kata dia.

Karena itu, Al Drie mempertimbangkan untuk mengganti puasa di hari lain guna menghadapi kompetisi itu. "Bagi saudaraku yang mengikuti cabang lain mungkin dapat disiasati. Tapi untuk saya, sulit," kata dia.

Atlet dayung asal Inggris, Mohammah Sbihi mengambil keputusan serupa dengan Al Drie. Setelah berkonsultasi dengan imam, ia memutuskan untuk tidak berpuasa selama kompetisi, lalu menggantinya dengan memberi makan kepada 1.800 orang tidak mampu di Maroko. "Anda tahu, ini keputusan yang sulit," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement