Ahad 18 Jun 2017 08:49 WIB

Kareem Abdul-Jabbar Buka Puasa Bersama di Konsulat Israel

Legenda NBA, Kareem Abdul-Jabbar, ketika memperoleh penghargaan tertinggi dari negara untuk rakyat sipil, yaitu Medali Kebebasan Kepresidenan, dari Presiden AS Barack Obama, 22 Oktober 2016.
Foto: EPA/SHAWN THEW
Legenda NBA, Kareem Abdul-Jabbar, ketika memperoleh penghargaan tertinggi dari negara untuk rakyat sipil, yaitu Medali Kebebasan Kepresidenan, dari Presiden AS Barack Obama, 22 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Legenda basket Amerika Serikat, Kareem Abdul-Jabbar, menghadiri buka puasa bersama di Konsulat Jenderal Israel, Los Angeles, Amerika Serikat. Konsulat Jenderal Israel menyelenggarakan buka puasa bersama untuk menjalin  hubungan Muslim-Yahudi dan pertukaran lintas budaya. 

Produser musik hip hop Russell Simmons juga hadir dalam acara buka puasa bersama tersebut. Konsul Jenderal Israel Sam Grundwerg bekerja sama dengan Foundation for Ethnic Understanding menyelenggarakan acara itu di kantor baru konsulat, Kamis (15/6) malam.

Simmons, yang merupakan Ketua Foundation for Ethnic Understanding, memimpin diskusi bersama Abdul-Jabbar dan aktivis komunitas Muslim Mahomed Akbar Khan mengenai pentingnya hubungan Muslim-Yahudi dan pertukaran antabudaya. 

"Dalam praktik kita melayani Tuhan, tidak ada layanan penting yang bisa kita berikan selain mengajar orang untuk terhubung dan saling bertemu," kata Simmons, melalui pernyataan resmi yang dilansir Times of Israel, Ahad (18/6).

Beberapa tokoh yang juga hadir dalam acara tersebut seperti Rabbi Marc Schneier yang merupakan Presiden Foundation for Ethnic Understanding, Anggota Dewan Kota Los Angeles Paul Koretz, dan beberapa pemimpin komunitas Muslim dan Yahudi. 

Schneier acara buka puasa ini merupakan kesempatan besar untuk merayakan perbedaan kepercayaan dan keyakinan kita secara bersama-sama. Dia juga menekankan iftar merupakan berkah setelah Muslim beribadah puasa sepanjang hari. 

Bulan lalu, Schneier melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Azerbaijan Ilham Ajiyev di sela-sela World Forum on Intercultural Dialogue di Baku. Schneier menggunakan acara itu untuk mengumumkan sebuah inisiatif untuk mendorong dialog antara pemimpin evangelis Amerika Serikat dan pemimpin Muslim dari Amerika Serikat. Dialog itu juga melibatkan pemimpin Muslim negara-negara Muslim.

Schneier juga mendiskusikan gagasan tersebut dengan Menteri Luar Negeri, Budaya, dan Pariwisata Azerbaijan. Selanjutnya, dia bertemu dengan pejabat Azerbaijan dan pemimpin evangelis di New York pada 26 Mei lalu.

Schneier mengatakan Azerbaijan, sebuah negara berpenduduk mayoritas Muslim, tidak hanya melindungi kebebasan beragama penduduk beragama Yahudi dan Kristen. "Azerbaijan juga mempromosikan dialog antarbudaya di tingkat internasional," kata dia. 

sumber : Times of Israel
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement