Senin 08 May 2017 21:26 WIB

Usai Juara IBL, Pelita Jaya Siap Bangun Lapangan Latihan dan Home Base

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemilik, manajemen, pelatih, pemain, dan staff tim Pelita Jaya berkumpul merayakan keberhasilan menjuarai IBL Pertalite 2017 dengan pemotongan tumpeng di Jakarta, Senin.
Foto: REPUBLIKA/Fitriyanto
Pemilik, manajemen, pelatih, pemain, dan staff tim Pelita Jaya berkumpul merayakan keberhasilan menjuarai IBL Pertalite 2017 dengan pemotongan tumpeng di Jakarta, Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberhasilan menjuarai kompetisi IBL Pertalite 2017 dimanfaatkan Pelita Jaya untuk berbenah menyongsong musim depan. Pemilik Pelita Jaya Syailendra Bakrie menyampaikan rencana timnya untuk membangun lapangan latihan dan homebase.

Home base rencana di kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan, dekat dengan lapangan sepak bola. Kami targetkan dalam satu tahun ke depan home base sudah jadi,” kata Eda, sapaannya dalam acara syukuran Pelita Jaya di Jakarta, Senin (8/5).

Sebelum home base dibangun, Pelita Jaya lebih dulu ingin membangun lapangan latihan. Ia menegaskan, dalam enam bulan ke depan, lapangan latihan itu sudah harus jadi.

"Agar latihan pemain Pelita Jaya tidak terganggu. Jangan kejadian seperti kemarin, kami kesulitan mencari tempat latihan. Untuk lokasi tempat latihan juga di daerah Epicentrum Kuningan,” ungkapnya.

Sebenarnya, kata Eda, Pelita Jaya ingin lapangan basket GMSB Pasar Festival Kuningan jadi home base mereka. Akan tetapi keinginan ini belum mendapatkan izin dari Pemda DKI Jakarta. Ia mengatakan akan mencoba kembali menanyakan kemungkinan hal itu bisa terwujud.

Pelita Jaya Jakarta berhasil merebut gelar juara IBL setelah empat kali masuk final. Pada partai puncak dengan format the best of three, Pelita Jaya mengatasi Satria Muda Pertamina 2-1. Keberhasilan ini mengobati kerinduan tim yang terakhir kali juara Indonesia pada tahun 1991 lalu.

Pencapaian ini sangat luar biasa mengingat, Pelita Jaya mengawali IBL 2017 dengan sangat buruk. Bahkan, tim yang dilatih Johanis Winar ini dengan mudah dikalahkan tim-tim papan bawah pada sejumlah laga awal. Maka wajar, Fictor Roring yang diminta membantu tim pelatih Pelita Jaya sebagai direktur teknik, menyebut hasil ini semua serba kebetulan.

Kebetulan menurut dia berlangsung sejak awal. Ia mengungkapkan bisa bergabung dengan Pelita Jaya secara kebetulan, Kemudian pergantian pemain asing juga serba kebetulan. Sejak awal Martavious Irving tak tersedia karena masih bermain di Cina. Tapi saat Pelita Jaya hendak mengganti pemain asing mereka, Irving sudah selesai bermain sehingga bisa bergabung.

Begitu pula ketika lawan SM Pertamina pada gim pertama di Bandung. Kapten Satria Muda Pertamina Arki Dikania Wisnu absen. Ini dianggap Ito, sapaan Roring, memudahkan jalan timnya untuk jadi juara.

"Tuhan sangat baik kepada Pelita Jaya. Tahun depan tak boleh seperti ini, hanya mengharapkan kebaikan Tuhan. Kita harus bekerja keras untuk mengarahkan langkah kita untuk menjadi juara secara terencana sejak awal," kata pria yang sebelumnya sukes menangani Satria Muda dan timnas basket putra Indonesia itu berpesan kepada para pemainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement