Sabtu 29 Apr 2017 09:58 WIB

Aspac Fokus Rebound dan Kurangi Kesalahan Individu Lawan Pelita

Point guard W88news.Aspac Andakara Prastawa Dhyaksa (kiri) tengah beraksi dalam pertandingan IBL Pertalite 2017.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Point guard W88news.Aspac Andakara Prastawa Dhyaksa (kiri) tengah beraksi dalam pertandingan IBL Pertalite 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih W88news.Aspac Antonius Ferry Rinaldo tak punya banyak waktu untuk mengubah permainan timnya setelah menelan kekalahan pada gim pertama semifinal IBL Pertalite, Kamis (27/4). Inal, sapaan akrabnya, hanya berusaha memulihkan kondisi fisik pemainnya serta memperbaiki sejumlah kesalahan menjelang gim kedua menghadapi Pelita Jaya di GOR C'tra Arena, Sabtu (29/4).

"Secara umum rencana permainan kami sudah berjalan dengan baik dan bisa mengimbangi Pelita. Yang jadi masalah adalah kesalahan pada aspek rebound sejumlah momen krusial," kata Inal seusai latihan timnya di GOR C'tra Arena, Jumat (28/4).

Aspac wajib menang untuk memperpanjang nafas berkiprah di kompetis IBL Pertalite yang mendekati akhir. Jika berhasil menang pada gim kedua, maka akan digelar laga penentu tim yang akan lolos ke final melawan Satria Muda Pertamina pada Ahad (30/4) di tempat yang sama. Tapi jika kalah, Aspac dipastikan tersingkir di semifinal yang menggunakan format the best of three ini. 

Inal menyimpan harapan timnya yang jadi pemenang. "Peluang itu ada, kami harus tampil lebih baik lagi untuk mengamankannya," kata dia.

Mantan point guard Aspac ini mengakui timnya kalah di posisi pemain besar. Pelita Jaya punya barisan bigman yang siap dirotasi untuk mendobrak pertahanan Aspac. Situasi makin pelik bagi Aspac karena center asing Pelita Jaya Kore White kini suah bisa bermain. Tanpa White yang menjalani skorsing pada gim sebelumnya, Pelita Jaya sudah amat dominan di bawah ring.

Inal paham akan kondisi ini, tapi tetap yakin pasukannya bisa memberikan perlawanan. "Kami harus memperbaiki rebound agar bisa lebih baik dalam penyerangan. Aspek rebound ini yang membuat kami kalah pada gim pertama," kata dia.

Jika bisa mengurangi jumlah rebound Pelita Jaya, dia percaya timnya dapat menghadirkan masalah. Sebab, ia punya sejumlah pemain kecil yang piawai bermain cepat mengandalkan fast break, terutama point guard asing Dominique Williams.

"Kalau kami bermain dengan dua bigman, kecepatan kami agak tertahan. Tetapi kalau kami bermain dengan empat pemain kecil, risikonya kami kesulitan rebound di bawah ring. Kami harus pintar-pintar berhitung untuk menentukan kapan main cepat dan saatnya sedikit menahan tempo. Semoga kami yang menang," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement