Rabu 30 Nov 2016 01:14 WIB

Sengit pada Perempat Final, Kejutan Hadir di SMLJBT 2016

Pemain gaek CNN Indonesia Erlangga Wisnuaji (kiri) mencoba melewati pemain Liputan6.com pada laga perempat final SMLJBT 2016 di the Breeze, BSD City, Selasa (29/11).
Foto: Istimewa
Pemain gaek CNN Indonesia Erlangga Wisnuaji (kiri) mencoba melewati pemain Liputan6.com pada laga perempat final SMLJBT 2016 di the Breeze, BSD City, Selasa (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BSD CITY -- Pertarungan sengit tersaji pada babak perempat final Sinar Mas Land Journalist Basketball Tournament (SMLJBT) 2016 di lapangan basket The Breeze, BSD City, Selasa (29/11). Muncul kejutan dengan tampilnya CNN Indonesia di empat besar.

CNN Indonesia lolos ke empat besar setelah menumbangkan Liputan6.com dengan skor tipis 36-33. Padahal, Liputan 6 merupakan salah satu kandidat juara karena merupakan kampiun turnamen lain basket antarmedia. Sementara CNN Indonesia tak pernah lolos dari babak grup dalam sejumlah turnamen basket antarmedia selama beberapa tahun ke belakang.

Akan tetapi permainan tanpa beban yang ditunjukkan CNN Indonesia serta strategi tepat oleh pelatih Rendy sepanjang laga untuk meredam Liputan6.com menjadi kombinasi manjur. Sebaliknya, Liputan6.com tampil tak lepas dan seperti terbeban dengan status unggulan. Liputan6.com juga tampak tak menyangka CNN Indonesia bermain taktis meredam keunggulan mereka di posisi big man.

Pada laga semifinal, CNN Indonesia akan berhadapan dengan RCTI. Tim yang bermarkas di Kebon Jeruk ini melaju setelah menaklukkan Jurnalis All Stars 39-29. Sebelumnya, Jurnalis All Stars membungkam CNN Indonesia pada fase penyisihan grup.

Kekalahan tim Jurnalis All Stars akibat satu pemain andalannya Rizqy Khaufan cedera pada pertengahan laga. Tanpa Rizqy, Jurnalis All Stars yang sempat unggul perolehan angka kehilangan defender tangguh sekaligus mesin poin. RCTI pun berhasil membalikkan keadaan untuk tampil pada empat besar.

Pada laga lainnya, Trans 7 lolos ke semifinal setelah mencatat kemenangan tipis 22-20 atas Kompas TV. Strategi pelatih Doni Tirta Permana dengan mengisolasi point guard Kompas TV Bima Marzuki berhasil. Tanpa Bima yang ditempel ketat, Kompas TV tak leluasa membangun alur serangan sehingga harus mengakui keunggulan Trans 7.

"Anak-anak bermain bagus dan mampu mengimbangi lawan. Padahal kami kekurangan big man untuk rebound. Ini yang kami coba perbaiki untuk pertandingan berikut," kata Doni usai berlaga.

Mantan pemain Indonesia Muda berharap para asuhannya bisa menjaga kondisi dan performa untuk pertandingan melawan juara bertahan Trans TV di semifinal, Rabu (30/11).

Ketika disinggung persiapannya, Doni akan menerapkan pola permainan cepat dengan box out lebih baik lagi serta meminimalisir lawan untuk melakukan tembakan.

"Permainan cepat lawan akan kami adang dan paling tidak point guard Trans TV harus dijaga ketat," imbuh Doni.

Trans TV yang kembali dijagokan untuk juara menuai kemenangan 37-20 atas tim basket Kompas Gramedia dalam laga ulangan final SMLJBT 2016.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement