Senin 30 May 2016 17:08 WIB

Manajer Satria Muda Berharap Pemain Muda Timnya Makin Berkembang

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Guard Satria Muda Pertamina Wisnu Arki Dikania (kiri) berebut bola saat melawan CLS Knights.
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Guard Satria Muda Pertamina Wisnu Arki Dikania (kiri) berebut bola saat melawan CLS Knights.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Satria Muda Pertamina Riska Natalia mengakui timnya gagal menampilkan kekuatan terbaik pada play-off Indonesian Basketball League (IBL) 2016 karena faktor cedera dan jam terbang pemain. Persaingan ketat membuat Satria Muda gagal mencapai target juara.

"Kami berharap musim depan Satria Muda bisa tampil lebih baik. Seperti diketahui prioritas kami adalah pemain muda. Saya harap nantinya pemain muda kami bisa lebih percaya diri lagi dan sering mendapatkan waktu bermain lebih banyak," kata perempuan yang biasa disapa Baby ini kepada Republika.co.id, Senin (30/5).

Satria Muda dihentikan CLS Knights pada laga semifinal dengan skor 2-0 menggunakan sistem best of three. CLS kemudian menjadi juara setelah menekuk Pelita Jaya 2-1 di final.

Terkait dengan kemenangan tersebut, Baby menilai bahwa penampilan dan komposisi skuat yang merata menjadikan CLS tim yang paling solid tahun ini.

"Saya dan tentunya Satria Muda ucapakan selamat untuk kemenangan CLS Knights di ajang IBL. Tentunya hadirnya juara baru memicu tim lain untuk bisa berkompetisi demi mendapatkan trofi," ujar dia.

Ia menilai perjalanan IBL musim 2015/2016 sangat kompetitif. Kehadiran sistem best of three sangat membuat api semangat tim-tim lainnya menyala-nyala untuk bisa bersaing ketat.

"Hal itu bisa dilihat semenjak babak play-off. Kita tidak bisa memprediksi karena di sepersekian detik pun keadaan dan skor bisa saja berubah," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement