REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Impian Pelita Jaya EMP Jakarta menjuarai IBL 2016 harus tertahan. Sebab, pada laga kedua final di Britama Arena Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (28/5) malam, Pelita Jaya takluk 54-59 atas CLS Knights Surabaya.
Pelatih Pelita Jaya EMP Jakarta Benjamin Alvarezsipin mengakui kekalahan timnya. Menurut Benjamin, kekalahan ini disebabkan kegagalan para pemain mengeksekusi poin pada saat-saat krusial.
''Tapi ingat, kami hanya kalah lima poin. Kamis kemarin kami menang tujuh poin. Today’s gonna be a war,'' kata coach Benji kepada wartawan dalam keterangan pers seusai laga.
Menurut Benjamin, secara umum, pertandingan berjalan ketat. Akan tetapi, foul trouble yang menimpa big man andal Pelita Jaya Adhi Pratama sangat mengganggu. ''Kemarin CLS juga kena foul trouble. Sekarang giliran kami,'' ujar Benjamin.
Dalam pertandingan ini, forward Pelita Jaya Brandon Jawato jadi pengumpul poin terbanyak dengan koleksi 24 poin. Diwawancarai selepas pertandingan, Brandon mengakui eksekusi tembakan para pemain tidak maksimal. (Baca: Paksakan Laga Ketiga Final IBL, Ini Tanggapan Pelatih CLS Knights)
Apakah para pemain gugup? Brandon membantahnya. Sebab terkadang off day menimpa para pemain. Nanti malam, partai ketiga alias game pamungkas final IBL 2016 akan berlangsung. Brandon optimistis timnya akan menang.
Dirinya beserta rekan-rekan setim akan bermain maksimal dan mengeluarkan kemampuan terbaik. ''Kami akan menghadirkan kegembiraan bagi pendukung setia kami,'' ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
