Ahad 24 Jun 2012 14:30 WIB

Indonesia Warriors Ikut FIBA Asia Champions Cup

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Heri Ruslan
Indonesia Warriors
Foto: www.satria-muda.com
Indonesia Warriors

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Indonesia Warriors dan San Miguel Beermen dipastikan akan menjadi peserta FIBA Asia Champions Cup 2012 di Lebanon pada 6-14 Oktober 2012. Kepastian itu diutarakan Chief Executive Officer (CEO) ASIAN Basketball League (ABL) Kuhan Foo di Jakarta pekan kemarin.

“Saya ucapkan selamat untuk kedua tim. Juara dan runner-up ABL akan mendapatkan tiket untuk tampil di kejuaraan yang digelar di Lebanon,” kata Foo.

Saat ini, Warriors tengah bertarung dengan Beermen di final ABL dalam sistem best of three. Skor agregat 1-1, karena kedua tim saling mengalahkan. Pemenang akan ditentukan di kandang Beermen di Ynares Sports Arena, Pasig City, Filipina, Sabtu (30/6).

“Beermen dan Warriors akan mewakilkan Asia Tenggara ke kejuaraan basket se-Asia,” katanya.

Foo menyatakan, keputusan mengirim dua wakil ke FIBA Asia Champions Cup lantaran dua klub itu dianggap sebagai representasi kekuatan bola basket Asia Tenggara. Apalagi selama ini Indonesia dan Filipina sering bertemu di final kejuaraan ASEAN Games.

Foo mengatakan, pesona ABL yang memasuki musim ketiga mulai banyak diperhitungkan. Ia mengungkap, sudah ada klub yang tertarik untuk ikut kompetisi ABL. Namun ia menegaskan kalau rencana penambahan tim akan terjadi pada 2014, meski tawaran untuk ikut kompetisi bola basket pertama di Asia Tenggara itu terus membanjir.

Ada tawaran dari tiga tim yang ingin ikut ambil bagian, tapi mungkin pihaknya akan mengabaikan dulu sembari ingin meningkatkan mutu delapan tim peserta. Yang pasti, menurut Foo, level permainan ABL mengalami kenaikan grafik kualitas secara signifikan.

“ABL terus berkembang dan kualitas tim peserta semakin bagus. Level permainan ABL saat ini sudah tinggi,” ujar Foo. “Perkembangan itu membuat banyak tawaran datang. Tapi mungkin musim kelima kami menambah jumlah peserta.”

Foo berharap, seluruh tim peserta ABL diharapkan mampu mandiri secara finansial dan dikelola secara profesional. Sehingga ABL bisa menjadi kompetisi sehat yang tidak menggantungkan bantuan pemerintah maupun perseorangan, melainkan malah menguntungkan. “Kami ingin peserta ABL kuat secara finansial dulu sebelum mengembangkan jumlah peserta.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement