Kamis 18 Jan 2018 13:23 WIB

'Relawan Wujud Keterlibatan Warga Sukseskan Asian Games'

Inasgoc membutuhkan 1.574 relawan untuk test event Asian Games 2018.

Rep: Fitriyanto/ Red: Ratna Puspita
Ketua Pelaksana INASGOC Erick Thohir bersama Wakil Ketua INASGOC Sjafrie Sjamsoeddin  memberikan keterangan pada acara peluncuran portal volunteer ASIAN Games 2018 untuk Games Times dan pengenalan seragam volunteer di Markas INASGOC, Jakarta, Kamis (18/1).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Pelaksana INASGOC Erick Thohir bersama Wakil Ketua INASGOC Sjafrie Sjamsoeddin memberikan keterangan pada acara peluncuran portal volunteer ASIAN Games 2018 untuk Games Times dan pengenalan seragam volunteer di Markas INASGOC, Jakarta, Kamis (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesuksesan Asian Games 2018 tidak hanya ditentukan oleh Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc). Kesuksesan pesta olahraga bangsa Asia itu melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat yang dapat terlibat langsung menjadi volunteer Asian Games 2018.

"Kesuksesan Asian Games 2018 nanti juga akan ditentukan oleh Volunteer. Karena mereka yang akan melayani tamu dan peserta Asian Games 2018 nanti. Menjadi Volunteer adalah sebuah kebanggaan tersendiri,” kata Ketua Inasgoc Erick Thohir usai peluncuran pendaftaran volunteer Asian Games 2018 di Wisma Serba Guna Senayan, Jakarta, Kamis (18/1). 

Setelah pada 18 September hingga 23 Oktober tahun lalu, Inasgoc membuka pendaftaran volunteer yang akan direkrut untuk test event Asian Games 2018. Kini, Inasgoc kembali membuka pendaftaran untuk volunter untuk Games Time atau ketika Asian Games digelar pada Agustus mendatang. 

Untuk test event Asian Games 2018, Inasgoc membutuhkan 1.574 relawan. Untuk Asian Games nanti, Inasgoc membutuhkan 13 ribu volunteer. Dengan perincian, sebanyak 11 ribu untuk di Jakarta dan sekitarnya dan dua ribu untuk di Palembang. 

Pendaftaran volunteer mulai dibuka hari ini dan ditutup pada 5 Maret 2018. Inasgoc menyatakan rekrutmen relawan pada pesta olahraga yang berlangsung 18 Agustus-2 September mendatang itu hanya melalui laman resmi Asian Games 2018 (http://volunteer.asiangames2018.id). 

Sebanyak 1.574 volunteer yang terlibat dalam test event Asian Games secara otomatis akan terlibat dalam Games Time dengan memperbaharui data di laman tersebut. Mereka juga akan menjadi trainer bagi volunteer baru tetapi juga akan ada pelatihan yang dilakukan deputi atau departemen masing-masing sesuai kebutuhan. 

"Penting sekali panitia Asian Games 2018 kerjasamanya dengan banyak pihak terutama generasi muda Indonesia. Karena kami ingin transfer keahlian untuk generasi muda. Kami berharap setelah Asian Games 2018 akan banyak event besar olahraga lainnya di tanah air. Kita perlu generasi penerus untuk melaksanakannya nanti,” kata Erick menerangkan.

Erick menambahkan, setelah kemarin melibatkan 530 mahasiswa dalam program penyiaran. Relawan dalam jumlah yang lebih besar akan diajak untuk menyukseskan Asian Games 2018. "Saya berharap generasi muda dari berbagai wilayah Indonesia, Papua, Maluku, Kalimantan, Aceh semua daerah ikut berpartisipasi.”

Namun, Erick menegaskan, Volunteer bukan ajang kesempatan mencari pekerjaan yang mengharapkan bayaran. “Kami mengacu pada dunia, saat saya jadi CdM Indonesia di Olimpiade London 2012, maupun saat ketua KOI di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, seluruh volunteer tidak ada yang dibayar. Mereka bahkan mau membiayai sendiri. Menjadi volunteer itu sesuatu kebanggaan.”

Karena itu, dia kembali menyatakan, informasi yang menyebutkan relawan akan dibayar Rp 600 ribu per hari adalah hoaks. “Kami tidak pernah menyampaikan itu,” ujar dia. 

Selama bertugas, Erick menyebutkan, volunteer  akan mendapatkan peralatan kerja, berupa, baju, celana, kaos, topi, jaket, dan, serta uang makan dan transportasi. “Tetapi bisa saja nanti makan dan transportasi ada pihak yang mau kerjasama. Kami juga akan berikan sertifikat,” ujar Erick.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement