Rabu 10 Jan 2018 23:00 WIB

PBVSI: Ada atau Tidaknya Test Event, Terserah Inasgoc

Turnamen uji coba difokuskan untuk menguji kesiapan penyambutan kontingen.

Ilustrasi Asian Games 2018.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi Asian Games 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) menyerahkan sepenuhnya persoalan diadakan atau ditiadakannya turnamen uji coba atau test event menuju Asian Games 2018 pada Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc). "Untuk test event, itu terserah Inasgoc, apakah untuk voli dihilangkan karena persoalan kuota itu tidak masalah bagi kami, kalau diminta jalan, kami laksanakan," kata Ketua Bidang Pertandingan dan Kompetensi Pengurus Pusat PBVSI Hanny Sukarti di Jakarta, Rabu (10/1).

Hanny mengungkapkan hal tersebut lantaran hingga jeda waktu pelaksanaan turnamen uji coba pada bulan Februari mendatang yang semakin sempit, hanya ada dua negara yang memastikan turut serta, yakni Hong Kong dan Jepang. "Kami sebenarnya sudah bantu follow up ke negara-negara yang diundang, mungkin karena faktor test event yang awalnya bulan November, terus diundur Februari, negara-negara yang tadinya berkomitmen datang jadi tidak bisa karena mereka memiliki agenda masing-masing," ujarnya.

Sebab, lanjut Hanny, dalam dunia voli agenda dalam satu musim harus sudah dirancang dan didaftarkan sejak Desember 2018. Jika agenda tersebut dihelat oleh Konfederasi Bola Voli Asia (AVC) atau Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) maka mereka mau tak mau harus turut serta karena ada risiko hukuman denda cukup besar.

"Mungkin karena sudah daftar tersebut, mereka lebih pentingkan ke agenda-agenda di luar test event. Karena kan fokus mereka juga ke Asian Games 2018," ucapnya.

Ketika ditanyakan kembali apakah ada kemungkinan untuk menambah peserta turnamen uji coba tersebut, Hanny menjelaskan hal tersebut terserah Inasgoc karena merekalah yang memiliki kewajiban mengundang negara peserta. "Kami hanya sebagai pelaksana di lapangan. Seperti Proliga, klub itu pelaksana lapangan, tapi yang memberangkatkan tim, mengatur segala kebutuhan termasuk akomodasi, transportasi, makanan dan akreditasi, itu kami sebagai federasi," ucap dia.

Hanny menambahkan jikapun nanti tetap dilaksanakan dan tidak ada penambahan peserta, turnamen uji coba ini akan difokuskan untuk menguji kesiapan penyambutan kontingen, akreditasi, akomodasi, transportasi, tempat pertandingan berikut perlengkapannya. "Serta pelaksana pertandingan seperti wasit, dewan hakim, delegasi teknis. Lalu untuk penyiaran, uji doping ruang ganti, hingga infrastruktur jaringan internet. Jadi lebih ke teknis," ucap dia. 

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement