Ahad 15 Oct 2017 11:54 WIB

INASGOC dan Pordasi Percepat Kesiapan Venue JIEPP

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Suasana pembangunan sarana pertandingan Equestrian Asian Games di Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur, Senin (17/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana pembangunan sarana pertandingan Equestrian Asian Games di Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur, Senin (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) akan terus berkoordinasi dengan INASGOC, terutama Departement Venue and Environment untuk mempercepat kesiapan Jakarta Internasional Equestrian Pulomas Park (JIEPP) agar dua seri test event yang direncanakan pada 3-5 November dan 1-3 Desember berjalan dengan baik karena dukungan venue yang maksimal.

Saat ini rangkaian test event "Road to Asian Games 2018" yang digelar Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) bekerja sama dengan induk organisasi olahraga nasional (PB/PP) tak hanya bertujuan untuk menguji kesiapan panitia. Lebih jauh lagi, kesiapan venue kompetisi juga menjadi prioritas.

Hal itu terlihat dari test event cabang equestrian bertajuk FEI World Jumping Challenge 2017 yang berlangsung di Arthayasa Stables, Limo, Depok, Jawa Barat.

Semula format pertandingan test event equestrian ini akan menggunakan sistem CCI (concours complete international) yang berlangsung selama tiga hari penuh. Event ini memakai urutan nomor lomba, yakni dressage dan show jumping pada hari pertama sebagai babak pendahuluan, cross country pada hari kedua, dan dressage dan serta jumping yang merupakan babak final pada hari ketiga.

Oleh karena itu, sejak awal kompetisi, Pordasi sebagai pelaksana lomba menjadwalkan test event equestrian ini digelar di dua venue kompetisi. Arthayasa Stables untuk pertandingan dressage dan show jumping, sementara lomba cross country berlangsung di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP).

"Namun karena persiapan lokasi di JIEPP belum matang untuk lomba cross country, maka kami melakukan perubahan. Semula, kami akan menggunakan format CCI, yakni cross country dipertandingkan sebelum babak final show jumping, namun sekarang pertandingan di balik menjadi show jumping terlebih dahulu kemudian cross country, atau menggunakan format CIC (concours international combine)," jelas manajer kompetisi, Jupri Mardi, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (15/10).

Perubahan yang sesuai dengan peraturan FEI (federasi equestrian internasional) itu diambil karena saat final inpeksi oleh juri, lokasi JIEPP masih terdapat beberapa rintangan yang harus diperbaiki sehingga perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu.

"Inilah tujuan besar dari test event, yakni mengetahui kesiapan venue sejak dini sehingga kita bisa melakukan perbaikan pada dua seri test event cabang equestrian yang semuanya diagendakan berlangsung di Pulomas. Tak lagi di Arthayasa Stables karena lokasi di sana akan digunakan untuk venue cabang pentathlon," kata Jupri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement