Kamis 21 Sep 2017 11:56 WIB
ASEAN Para Games 2017

Putri Aulia, Ratu Sprint ASEAN Para Games Asal Medan

Putri Aulia
Foto: Istimewa
Putri Aulia

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALALUMPUR -- Putri Aulia kiranya pantas mendapat gelar ratu lintasan lari jarak pendek kategori T13 di ASEAN Para Games IX/2017 Malaysia. Betapa tidak, dara kelahiran 23 Juli 1994 itu berhasil menggondol tiga medali emas dari tiga nomor lari jarak pendek yang diikutinya pada ajang tersebut. 

Pada hari pertama, Senin (18/9) dia menjadi yang terbaik di nomor lari 100 meter T13 putri dengan catatan waktu 12,66 detik. Keesokan harinya, Selasa (19/9), Putri kembali merebut medali emas di nomor 400 meter T13 putri dengan waktu tempuh 63,13 detik. Terakhir, Rabu (20/9), dia menjadi terunggul di nomor 200 meter T13 putri dengan catatan waktu 26,55 detik.

"Alhamdulillah, itu memang sesuai target saya. Senang sekali rasanya karena ini penampilan perdana saya di ASEAN Para Games," ujar Putri.

Tentu saja, pernyataan Putri itu tidak sesederhana kedengarannya. Putri berkisah, ia baru berkecimpung di dunia atletik pada 2016, atau hanya setahun sebelum dia tampil di ajang lomba lari tingkat Asia Tenggara.

Bakatnya ditemukan seorang pelatih pencari bibit-bibit atlet difabel untuk diorbitkan ke tingkat nasional. Waktu itu, kata Putri, dia berstatus mahasiswa semester akhir di Universitas Negeri Medan.

"Awalnya saya sempat ragu karena sebelumnya belum pernah ikut lomba-lomba lari. Paling pernah ketika sekolah dasar, pertandingan antar-sekolah atau pas 17-an. Namun saya memutuskan ikut seleksi dan ternyata lolos," katanya berkisah.

Kariernya langsung melejit setelah berhasil menembus pemusatan latihan daerah Sumatra Utara yang disiapkan untuk Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat. 

Hasilnya, ketika bertanding di Peparnas Jawa Barat, Putri langsung mendapatkan empat medali emas. Prestasi tinggi itu membuat dia dilirik omite Paralimpiade Nasional (NPC) dan akhirnya Putri Aulia bisa bertanding di ASEAN Para Games ke-9 di Malaysia. 

Tiga medali emasnya di tingkat Asia Tenggara pun mengharumkan nama bangsa. "Rasanya luar biasa bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya, melihat Bendera Merah Putih di posisi tertinggi di antara bendera negara lain. Susah diungkapkan dengan kata-kata," ujar dia.

Optimistis di Tengah Keterbatasan

Kelas T13 ASEAN Para Games merupakan kompetisi untuk para atlet berpenglihatan terbatas (low vision) dengan jarak maksimal enam meter. Putri hanya bisa melihat objek dengan jarak maksimal sekitar satu meter.

"Ini memang dari lahir, keturunan," kata perempuan yang tinggal di Kelurahan Sei Rotan, Percut Sei Tuan, perbatasan Kabupaten Deli Serdang dengan Kota Medan. 

Ia menambahkan,Dokter pernah bilang ia sudah terkena di syaraf, sehingga susah untuk pulih. Sudah kena mata malas (ambliopia) juga," tutur Putri, yang baru memeriksakan mata saat sekolah dasar dan langsung diberikan kacamata minus dua.

Namun, kekurangan itu tidak dijadikannya pembatas mimpi. Dengan dukungan keluarga, Putri mampu menyelesaikan pendidikan hingga meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Negeri Medan pada Mei 2017 dan kini menjadi pelari jarak pendek terbaik di Asia Tenggara untuk kategori T13.

"Penting bagi kita untuk menerima semua keterbatasan pada diri. Saya sendiri belum berhenti sampai di sini. Target saya bisa ikut di Asian Para Games 2018 di Indonesia dan semoga bisa menembus Paralimpiade Tokyo tahun 2020," kata Putri. 

Semoga Putri mengikuti jejak Mardi Lestari, pelari jarak pendek putra terbaik Indonesia masa lalu yang juga berasal dari SUmuatra Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement