Ahad 17 Sep 2017 00:58 WIB

Panpel Dinilai Siap Selenggarakan Squash di Asian Games 2018

Tim putri Malaysia meraih emas pada kejuaraan Indonesia Squash Junior 2017 yang juga merupakan test event Asian Games 2018.
Foto: INASGOC
Tim putri Malaysia meraih emas pada kejuaraan Indonesia Squash Junior 2017 yang juga merupakan test event Asian Games 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Turnamen Indonesia Squash Junior 2017 resmi berakhir, Sabtu (16/9), setelah berjalan selama sepekan. Sejumlah target yang dibidik Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INAGOC) tercapai dalam kejuaraan yang menjadi test event Road to Asian Games ini.

"Saya bersyukur, test event Road to Asian Games 2018 yang kelima berjalan dengan lancar. Semua hal yang diperoleh dari test event itu akan memberikan banyak pembelajaran bagi INASGOC dan juga panpel lokal dari induk organisasi olahraga demi kesiapan saat games times nanti," kata Ketua INASGOC, Erick Thohir.

Ajang yang diikuti oleh 48 atlet dari tiga negara ini, ditutup oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) Alfitra Salam APU yang dihadiri Sekjen PSI Sylviana Murni, Wakil presiden WSF (World Squash Federation) sekaligus presiden SRAM (Squash Racket Association Malaysia) Huang Ying How, Technical Delegate Emily Mak (Hongkong) dan Kompetisi Manajer Brigitta Tieneke Kijono. 

"Saya bangga atas kinerja dari panpel, semoga nanti di Asian Games 2018 kami dapat menyelenggarakan pertandingan squash dengan sukses. Terima kasih kepada TD dan semua pendukung. Segala kekurangan dari test event ini akan kami bahas bersama,” ujar Alfitra. 

Selaku kompetisi manajer test event ini, Brigitta Tieneke menyatakan bahwa dari segi kinerja kepanitiaan ia sangat puas. Dari ajang ini dapat dilihat kinerja panpel dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Sebagian besar panpel ini masih muda sehingga mereka sangat antusias dan bersemangat sehingga penyelenggaraan test event ini berjalan dengan sukses. “Begitu pula feedback dari TD kami. Emily sangat puas. Saya pun bangga dengan tim kami. Beberapa dari mereka juga merupakan atlet-atlet squash di daerahnya. Kesuksesan ini pun tidak luput dari bimbingan dan kerja sama dengan INASGOC,” ucap Brigitta.

Test event squash ini pun dinilai memenuhi standar internasional oleh Huang Ying How, wakil presiden WSF. Bukan hanya memenuhi target dari segi organisasi pelaksana, tetapi juga di luar target tak terduga melihat prestasi atlet junior Indonesia. Indonesia mempunyai calon-calon atlet berbakat di squash.

Mengenai venue, Huang Ying berpendapat meskipun belum dapat menggunakan venue sesungguhnya yang terpenting adalah kesiapan panpel. “Saya yakin Indonesia akan menjadi tuan rumah yang baik. Untuk venue, saya percaya INASGOC akan menyediakan venue pertandingan terbaik untuk squash,” ujar Huang Ying. 

Evaluasi terpisah pun disampaikan wakil negara peserta mengenai penyelenggaraan test event. Secara menyeluruh, mereka mengaku puas dengan kinerja INASGOC dan panitia lokal, PB PSI dalam menyelenggarakan test event yang diikuti oleh atlet-atlet junior ini. 

Dari kontingen Malaysia mengaku bahwa performa panpel sangat baik di test event ini. Baik INASGOC maupun PB PSI telah menangani penyelenggaraan ini dengan sangat baik. “Saya menanti saat games time nanti. Saya yakin Indonesia akan sangat sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 khususnya pertandingan squah,” ucap Leslie David Nalliah, Head Manager Team Malaysia. 

 

Pada nomor beregu putri, medali emas dimenangkan oleh tim Malaysia. Kaltim harus puas dengan memperoleh medali perak setelah kalah dari Malaysia dengan skor 0-2. Medali perak diperoleh tim Jabar dan Singapura. 

“Kami sangat senang dengan hasil ini. Kami sangat bangga dapat membawa Malaysia di nomor satu. Ini adalah hari kami. Meskipun dengan skor 2-0, tetapi menurut kami Kaltim merupakan lawan yang cukup sulit kami taklukan,” komentar tim putri Malaysia. 

Tim Malaysia pada final hari ini diperkuat oleh Noor Ainaa Amani Binti Ampandi, Nur Elysa Aina Binti Ampandi. Dan Yong Huan Xi tidak turunkan hari ini. Dari tim Kaltim Yaisha Putri Yasandi, Er Lita Aulia. Yuliana Gusti Safitri juga tidak diturunkan.

Sedangkan di nomor beregu putra, Malysia kembali memenangkan medali emas setelah mengalahkan tim DKI Jaya yang memperoleh medali perak dengan skor 2-0 . Medali perunggu dimenangkan oleh Jateng dan Jabar. Tim DKI Jaya adalah Ilham Nurkarim, Fathan Azzikri dan Ramadita Anggada. Tim Malaysia terdiri dari Afy Luqman Bin Noor Affendy, Muhammad Shaqil Imran, Jared Michael Nalilah. 

“Kami sangat senang hari ini. Kami juga sangat menikmati jalannya pertandingan tanpa beban, lawan kami juga cukup tangguh. Secara keseluruhan test event sangat memuaskan. Salah satu dari kami berharap dapat bermain di Asian Games 2018. Terima kasih Indonesia, trima kasih Bandung,” komentar tim putra Malaysia.

 

Hasil Pertandingan Final Putri

Noor Ainaa Amani Binti Ampandi (Malaysia) vs Yaisha Putri Yasandi Skor 11-13 11-6 11-6 11-7

Nur Elysa Aina Binti Ampandi (Malaysia) vs Er Lita Aulia  Skor 11-5  13-11  7-11  11-7

Hasil Pertandingan Final Putra

Afy Luqman Bin Noor Affendy (Malaysia) vs Ilham Nurkarim (DKI Jaya)  Skor 11-0 11-8 11-9

Muhammad Shaqil Imran (Malaysia) vs Fathan Azzikri (DKI Jaya) Skor 11-4 11-7 11-5

 

Medali Tunggal Putri

Emas: Noor Ainaa Amani Binti Ampandi (Malaysia)

Perak: Au Yeong Wai Yhann (Singapura)

Perunggu: Yaisha Putri Yasandi (INA) dan Nur Elysa Aina Ninti Zulan (Malaysia)

Hasil Medali Tunggal Putra

Emas: Satria Bagus Laksana (INA)

Perak: Afy Luqman Bin Noor Affendy (Malaysia)

Perunggu: Ilham Nurkarim (INA) dan Muhammad Shaqil Imran (Malaysia)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement