Jumat 15 Sep 2017 03:09 WIB
ASEAN Para Games 2017

Pertama Digelar, Indonesia Bidik Dua Emas Paracycling

Manajer tim paracycling Indonesia, Puspita Mustika Adya.
Foto: Istimewa
Manajer tim paracycling Indonesia, Puspita Mustika Adya.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Untuk pertama kalinya multi event ASEAN Para Games menggelar cabang olahraga paracycling. Total 24 medali emas disiapkan panitia penyelenggara untuk cabang olahraga ini.

Kontingen Indonesia pun membidik dua medali emas dari dua nomor seperti track dan road. Manajer tim paracycling Indonesia, Puspita Mustika Adya mengatakan jika raihan itu diharapkan datang dari Muhammad Fadli Imammudin yang tampil di nomor individual time trial C4 dan I Wayan Damai di nomor hand bike H3.

"Total ada 24 medali emas yang diperebutkan dari berbagai spesifikasi. Dari jumlah itu, Insya Allah kami bisa meraih dua medali emas," kata Puspita Mustika Adya di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (14/9).

Keyakinan Puspita Mustika Adya untuk bisa meraih target semakin besar karena saat pemusatan latihan di Solo, Jawa Tengah, pembalap paracycling berlatih dengan para pebalap sepeda yang disiapkan untuk SEA Games ke-29.

"Sebelumnya kami selalu berlatih dengan atlet-atlet SEA Games, sehingga suasana itu bisa memengaruhi semangat bertanding para atlet untuk mencapai tagret," tambah Puspita.

Selain Fadli dan I Wayan yang akan tampil di ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017, terdapat pula dua nama lainnya seperti Sufyan Saori dan seorang atlet putri seperti Ni Kadek Karya Dewi yang akan berkompetisi berada di podium tertinggi pada perhelatan yang pertama kali digelar ini.

Di antara nama-nama itu, mungkin Muhammad Fadli Imammudin yang paling sering terdengar. Fadli adalah juara di berbagai kejuaraan sepeda motor termasuk di Asia Road Racing Championship 2015 kelas supersport 600 cc.

Akan tetapi Fadli beralih ke dunia paracycling setelah kaki kirinya harus diamputasi setelah mengalami kecelakaan saat merayakan gelar kampiunnya di Asia Road Racing Championship 2015 di kelas supersport 600 cc. Kala itu, ia ditabrak dari belakang oleh pembalap motor Thailand Jakkrit Sawangswat saat melakukan seleberasi beberapa saat melewati garis finis.

Usai diamputasi dan beralih ke dunia balap sepeda untuk penyandang disabilitas, karier Muhammad Fadli mulai menanjak dan ia sempat mewakili Indonesia di nomor paracycling Kejuaraan Asia Balap Sepeda 2017 di Bahrain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement